Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benci Buah dan Sayur? Hati-hati Kena Alzheimer's

13 Agustus 2022   13:36 Diperbarui: 13 Agustus 2022   14:48 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah dan sayur membantu menekan risiko Alzheimer's. (Foto: Pixabay)

ALZHEIMER'S adalah salah satu penyakit yang sebab dan pemicunya relatif misterius. Penyakit ini makin sering ditemukan di antara para lansia yang menderita kepikunan (dementia). Di AS, penyakit satu ini sudah makin naik jumlah kasusnya, bahkan sampai menjadi salah satu dari 6 penyebab kematian terbanyak di sana.

Dari data Alzi.or.id, di negara kita diestimasi ada kurang lebih 1,2 juta jiwa yang menderita kepikunan di tahun 2016 dan akan melejit sampai 2 juta jiwa di tahun 2030. Jumlah ini naik jadi 4 juta jiwa di tahun 2050, demikian prediksi laman resmi Alzheimer's Indonesia tersebut.

Adapun gejala-gejala umum Alzheimer's ialah daya ingat yang menurun, kesulitan fokus, kesulitan melakukan aktivitas yang sebenarnya sudah familiar atau biasa dilakukan, disorientasi/ kebingungan soal waktu dan tempat, kesulitan mengerti visuospasial, kemampuan berkomunikasi menurun, sering lupa tempat menyaimpan atau menaruh barang, kesalahan membuat keputusan sehari-hari, kecenderungan mengisolasi diri dari manusia lain, serta perubahan perilaku dan kepribadian yang drastis.

Sejumlah riset telah dilakukan para ilmuwan untuk menemukan penyebabnya tapi belum juga berhasil.

BAGAIMANA SERAT CEGAH ALZHEIMER'S

Namun, sebuah perkembangan positif tercapai setelah sebuah riset yang dilakukan tim LSU Health New Orleans Neuroscience Center dan Department of Cell Biology and Anatomy, Neurology and Ophthalmology menemukan bahwa Alzheimer's dipicu munculnya toksin pro-peradangan yang kuat dari saluran pencernaan dan kemudian merambat ke sel-sel otak.

Menurut temuan yang dipublikasikan di Frontiers of Neurology ini, molekul yang mengandung lipopolisakarida yang berasal dari bakteri Bacteriodes fragilis di saluran pencernaan manusia menghasilkan toksin syaraf bernama BF-LPS.

LPS ini dikenal sebagai zat pro peradangan yang kuat dan kerap ditemukan dalam sel-sel otak para pasien Alzheimer's.

Ilmuwan menyatakan bahwa pengendalian populasi bakteri Bacteriodes fragilis, pemicu BF-LPS yang berkontribusi pada kemunculan gejala Alzheimer's, ini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi serat dalam jumlah cukup saban hari.
 
Ini menjadi peringatan bagi banyak orang yang kurang konsumsi serat hariannya. Apalagi mereka yang sama sekali tidak mau memasukkan buah dan sayur dalam asupan.

Perbaikan asupan dengan memperbanyak serat ini dapat membantu keseimbangan mikroorganisme dalam mikrobioma di saluran usus kita.

Untuk mencegah penyakit degeneratif, konsumsi serat yang direkomendasikan adalah sekitar 30 gram per hari bagi pria di atas 50 tahun dan 21 gram per hari bagi wanita di atas usia 50 tahun.

Anda bisa mencoba mengevaluasi jumlah konsumsi serat dengan menghitung berapa porsi buah dan sayur segar yang masuk ke mulut.


BIASAKAN MAKAN SAYUR & BUAH SEJAK DINI

Inilah mengapa kebiasaan makan buah dan sayur sebaiknya sudah ditanamkan sejak kecil. Karena jika sudah dewasa, kebiasaan tersebut akan lebih sulit untuk ditanamkan, apalagi jika sudah lansia dan terlanjur sakit-sakitan.

Lalu bagaimana jika tidak doyan buah atau sayur? Apakah mengganti konsumsi buah dan sayur dengan suplemen serat boleh?

Jika memang tidak doyan sama sekali, suplemen serat memang bisa menjadi jalan terakhir tapi harus disadari bahwa ada zat-zat seperti vitamin dan mineral penting yang tidak bisa didapatkan dari suplemen buatan pabrik.

Sumber serat terbaik tetaplah buah dan sayur sebab di dalamnya kita tak cuma bisa mendapatkan serat tapi juga karbohidrat kompleks, protein nabati yang menyehatkan, jenis lemak yang lebih sehat,  serta berbagai vitamin dan mineral berharga lain. (*/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun