Berpuasa bisa dipakai untuk mengurangi gejala-gejala akibat penyakit autoimun seperti multiple sclerosis.
Bagaimana bisa?
Puasa membuat tubuh memulai sebuah mekanisme baru untuk membunuh sel-sel yang jahat dalam tubuh, menghasilkan sel-sel yang lebih sehat, sehingga kesehatan menjadi lebih baik.
Hal ini ditandai dengan munculnya kortison dalam tubuh yang membunuh sel-sel jahat pemicu penyakit autoimun. Hal ini diketahui dari riset oleh University of Southern California yang hasilnya dipublikasikan di tahun 2016 lalu.
Yang tak kalah penting ialah puasa memicu naiknya level sel T yang bertugas menjaga kekebalan tubuh terhadap serangan patogen.
Mengurangi Risiko Alzheimer's
Dari penelitian tahun 2015 oleh Yale University, dinyatakan bahwa puasa bisa memicu tubuh memblokir suatu bagian sistem imunitas yang dijumpai dalam penyakit Alzheimer's, atherosclerosis, dan sebagainya yang melibatkan adanya peradangan atau inflamasi.
Mencegah Penyakit Fatty Liver
Penyakit fatty liver alias liver yang penuh dengan lemak biasa ditemui pada mereka yang mengalami obesitas. Gejalanya ialah rasa lemas dan sakit di perut bagian atas serta warna kuning di kulit  dan mata.Â
Penelitian oleh Helmholtz Zentrum Muenchen - German Research Centre for Environmental Health tahun 2016 memberikan temuan bahwa puasa memberikan kesempatan bagi tubuh dalam menghasilkan sejenis protein bernama GADD45 yang menyesuaikan metabolisme dalam liver.
GADD45 ini bertanggung jawab atas pengendalian asam lemak dalam liver. Organisme yang tidak bisa menghasilkan protein ini memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit fatty liver.Â
Protein ini menormalkan jumlah lemak di liver agar tidak berlebihan serta menstabilkan metabolisme gula.
Karena itu, penting bagi Anda yang mengalami kegemukan untuk berpuasa agar bisa menurunkan risiko terkena penyakit fatty liver. Karena jika tidak ditangani dengan baik dari awal, kondisi ini bisa makin parah menjadi luka atau infeksi hati (cirrhosis)Â dan kegagalan fungsi liver. (*/ @akhliswrites)