Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

6 Cara Ilmiah Lunturkan Lemak Perut yang Belum Banyak Diketahui

8 Januari 2021   15:29 Diperbarui: 8 Januari 2021   15:33 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TAHUN baru, resolusi baru. Begitu biasanya yang terjadi. Di antara banyak orang, daftar resolusi itu biasanya ada beberapa yang berkaitan dengan kesehatan yang memang artinya makin penting di masa pandemi seperti sekarang. Begitu yang saya amati di antara klien-klien yang saya tangani. Tahun baru seolah menjadi momentum bagi mereka untuk berlomba mewujudkan kesehatan yang prima.

Salah satu jenis resolusi kesehatan yang populer ialah menurunkan berat badan dan membuat perut rata. Kalau bisa six-pack!

Dari pengalaman saya, kalau tipe badan kita memang sudah kurus alias ectomorph, melatih perut sampai lebih ramping dan six pack relatif lebih mudah biasanya. Lain dari mereka yang bertipe badan mesomorph dan endomorph yang lebih mudah 'menimbun' lemak di badan. 

Tapi meski orang kurus/ ectomorph cenderung memiliki perut yang kelihatan ramping, belum tentu mereka tidak memiliki lemak perut lho. Ada juga orang kurus yang berperut buncit! 

Itulah kenapa tulisan ini sebenarnya tidak saya tujukan cuma buat yang merasa gemuk di perut. Bagi yang kurus tapi perutnya terasa gembur karena tak pernah berolahraga, bisa jadi itu juga lemak perut.

Para pria juga semestinya lebih waspada terhadap lemak perut sebab mereka cenderung menyimpan lemak di perut. Ini berbeda dari kaum Hawa yang menyimpan lemak di pinggul mereka. 

Memang kenapa sih harus membuang lemak di perut yang menumpuk?

Begini, lemak perut bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan. Pertama, lemak perut yang tak terkendali meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, demikian menurut studi tahun 2016 yang dilaksanakan American College of Cardiology. Bahkan risiko itu tak banyak berubah setelah BMI dan lingkar pinggang menyusut. 

Kedua, lemak perut membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit diabetes. Lemak perut lebih berbahaya dari lemak di pinggul yang biasa dimiliki perempuan pra-menopause.

Ketiga, lemak perut mengandung sejenis protein yang bisa mengubah sel normal menjadi sel kanker pada tubuh manusia. Riset tahun 2017 oleh Michigan State University menunjukkan bahwa lemak perut menjadi pemicu pertumbuhan tumor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun