Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dari Perusahaan Anti Pesangon hingga Abaikan Hari Libur Pekerja

31 Januari 2023   23:09 Diperbarui: 1 Februari 2023   12:47 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun pertimbangan lainnya ternyata karena perusahaan juga keberataan jika produk yang dimiliki perusahaan, dengan adanya hak previlese para staf untuk mendapatkan harga khusus, kemudian di pasarkan kembali akan menganggu harga pasar yang ditetapkan perusahaan.

Secara bisnis hal tersebut menjadi keuntungan luar biasa bagi para staf yang bekerja sampingan, meski yang dijual adalah produk dari perusahaannya sendiri. Namun berdampak buruk bagi keberlanjutan produk perusahaan.

Pada intinya, perusahaan memberlakukan kebijakan umumnya lebih pada pertimbangan benefit. Termasuk pada pengurangan bonus, penghilangan pesangon, termasuk menggunakan tenaga outsourching yang lebih murah untuk menghandle pekerjaan tertentu, meskipun dapat dikerjakan oleh pekerja internal.

Namun karena terdapat peraturan yang mengikat yang mengharuskan memberikan kompensasi, bonus, lembur dan lain-lainnya, perusahaan lebih memilih kebijakan yang lebih murah.

Peraturan sebagaimana terjadi di perusahaan awal saya bekerja, staf tidak boleh bekerja berturut-turut melebihi masa kerja 3 tahun karena faktor kompensasi, mengapa dapat ditoleransi karena adanya kompensasi lain yang diberikan perusahaan yang jika dikalkulasi nilainya juga setara dengan kompensasi jika diberikan di akhir masa pekerjaan jika kontrak berakhir.

sumber foto-kompas.com
sumber foto-kompas.com

Apalagi asuransi kesehatan di tanggung untuk seluruh anggota keluarga dalam dua versi--asuransi profesional bekerjasama dengan lembaga asuransi internasional yang mencakup fasilitas kesehatan di negara yang berbeda dan asuransi pekerja yang dikelola oleh pemerintah BPJS dn lainnya. Sehingga sebagai pekerja tidak pernah merasa kuatir jika berurusan dengan rumah sakit.

Artinya bahwa ada peraturan yang masih kita anggap wajar, meskipun hal tersebut bersifat "abu-abu" jika dikonversi kepada aturan pekerja yang ideal.

Namun kita juga memiliki forum yang menjadi ruang saling sharing gagasan hingga kita dapat mengetahui dan melakukan deal, pada keputusan berapa persentase kenaikan gaji setiap tahunnya.

sumber foto-finansial bisnis
sumber foto-finansial bisnis

Lain halnya seperti yang saat ini menjadi polemik terkait dengan UU Cipta kerja yang didalam peraturan barunya justru mengurangi hak-hak para pekerjannya, termasuk pesangon dan jatah waktu libur atau cuti. Sesuatu yang tidak bisa dianggap sepele karena berkaitan dengan performa para pekerja yang berkelanjutan.

Pahami Situasi Dan Kebijakan Perusahaan

sumber fototempo.co
sumber fototempo.co
Dengan memahami berbagai kebijakan perusahaan sejak awal menjadi dasar ketenangan kita bekerja. Memaksakan diri bekerja pada perusahaan dengan aturan yang berlawanan dengan nurani juga menjadi ganjalan yang dapat menganggu performa dan kinerja kita. Jangankan membuat prestasi, bekerja betul saja malas rasanya.

Kita harus memahami beberapa hal penting yang dapat berpengaruh terhadap kinerja kita.

Pahami Tugas Dan Wewenang
Sejak awal masuk perusahaan kita harus memahami posisi kita dalam struktur organisasi dengan jelas karena ini berkaitan dengan pembagian peran dan tugas dalam sebuah perusahaan. Ada wewenang masing-masing pemangku jabatan yang mestinya diketahui oleh seluruh anggota divisi unutk memudahkan koordinasi. Memahami deskripsi pekerjaannya masing-masing, unutk hasil kerja yang optimal.

Kondusifitas dan Kenyamanan Kantor
Suasana kantor yang nyaman dan tersedianya fasilitas yang memadai juga harus jadi pertimbangan, terutama untuk kelancaran pekerjaan. Termasuk komunikasi dengan rekan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun