Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia Kekinian, Butuh Setengah Elon, Setengah Kiichiro, Melawan Disrupsi

22 Februari 2022   10:30 Diperbarui: 13 Maret 2022   07:26 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keseluruhan proses dalam cara pandang Toyota Way, adalah sebuah keharusan, karena Toyota berprinsip, tak bisa matang buah dalam sehari, walaupun dikarbit, tetap saja ada kelemahanannya.

Dengan filosofi itu, membangun sebuah kapasitas, menjadi kebutuhan utama agar punya daya saing. Tapi bagaiamana, jika keharusan itu tidak menyediakan waktu panjang dalam prosesinya?. 

Teknologi ada dan telah diciptakan untuk bisa membantu mengubah situasi dan kondisi, seperti kisah Sangkuring Membuat Istana dalam semalam.

Dari sudut Tesla Way, semua itu bukan hambatan karena ketersediaan teknologi yang memudahkan dan bukan memperbudak, justru teknologi harus tunduk pada pembuatnya. Meskipun cara-cara itu seringkali menafikan keberadaan peran manusia.

Tapi sebagai manusia, sekalipun dihadapkan pada dua pilihan menggunakan manusia sebagai cara pandang, maupun teknologi sebagai pendukung, kita ternyata masih tetap beruntung jika dalam membangun personality, Kita bisa berada diantaranya. 

Memanfaatkan manusia sebagai percepatan pencapaian tujuan dan menggunakan teknologi sebagai perantara percepatan itu.

Ketika era berubah, kita juga tak sepenuhnya bisa memposisikan berada dalam situasi "zona nyaman" terus menerus. 

Mengadopsi teknologi bisa menjadi kekuatan daya saing, menggunakan akal dan pikiran dan proses menjadi pribadi baik juga mendukung daya saing jadi keduanya mesti dibangun menjadi sebuah "ekuilibrium"- keseimbangan. Jadi adakah "Tesla-Toyota (Testoy) Way untuk melejitkan diri?.

referensi; 1,2,3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun