Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keprihatinan David Talbot Tentang Rating

20 Februari 2022   16:19 Diperbarui: 26 Februari 2022   00:49 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kisah dari Cody Shearer yang rumornya diduga sebagai pelaku tindak ancaman seorang koraban pelecehan seksusal . Dalam siaran CNBC, yang menayangkan bincang-bincang Hardball dengan pemandu Chris Matthews. Ketika itu tamunya adalah Kathleen Willey, seorang perempuan yang pernah disebut-sebut menjadi korban pelecehan oleh Presiden Bill Clinton.  

Sebenarnya status tersangka Shearer masih praduga tak bersalah, karena belum ada pembuktian menyeluruh. Namun dalam acara Hardball, indikasinya dengan segera mengarah pada tuduhan Shearer sebagai si pelaku.

Faktanya Shearer punya alibi, karena pada saat dugaan kejadian ia justru sedang tidak berada di tempat kejadian dan sedang di luar kota. Tapi tak ada seorangpun yang berusaha melakukan check and balance. Sehingga rumor itu, lantas berubah menjadi fakta.

Jurnalisme harus berupaya keras untuk membuat hal yang penting menarik dan relevan.

Robert Mose hanya seorang kepala otoritas jembatan dan terowongan biasa di Triborough di kota New York. Perannya terbilang kecil dibanding para elite lain. Padahal ia berperan besar dalam pengembangan kota metropolitan  itu sepanjang abad ke-20. 

Tapi seorang jurnalis muda dari harian Newsday mengambil cara pandang baru, menelisik lebih dari sekedar sosok birokrat yang bekerja di bawah bayang-bayang para politisi besar. 

Tujuh tahun kemudian, Robert Caro si jurnalis itu, muncul dengan buku The Power Broker; Robert Moses and Fall of New York, setebal 1.100 halaman, dan muncul sebagai pemenang Pulitzer 1975 dan Hadiah Francis Parkman, yang menjadi contoh menyatunya sejarawan dan seniman. 

Atas dedikasi itu Mose tak hanya dikenal sebagai seorang birokrat biasa, tapi kontribusi "luar biasanya" justru menjadi bagian dari tumbuhnya metropolitan New York.

Jurnalisme harus menyiarkan berita komprehensif dan proporsional.

Jurnalisme adalah kartografi (penggambaran peta) modern. Ia menghasilkan peta bagi banyak orang untuk mengarahkan persoalan masyarakat. Itulah manfaat dan alasan ekonomi kehadiran jurnalisme. Konsep ini membantu menjelaskan apa yang menjadi tanggung jawab liputan jurnalisme. 

Seperti peta, nilai jurnalisme bergantung pada kelengkapan dan proporsionalitas. Wartawan yang menghabiskan waktu untuk kasus sensasional atau skandal selebritas dengan tidak sewajarnya- adalah para kartografer yang membuat gambaran membingungkan yang bisa menyesatkan orang, meskipun secara komersial menarik dan populer.

Praktisi jurnalisme harus diperbolehkan mengikuti nurani mereka.

Kisah Patricia Smith, seorang bintang jurnalis yang berbintang terang, meraih banyak penghargaan dan mewakili generasi muda Amerika keturunan Afrika. Apa salahnya?. Ketika banyak kolumnis mengangkat isu tentang komunitas kelas menengah kulit hitam urban yang sulit dijangkau, namun ditangan Patricia, semuanya menjadi begitu cemerlang dan mudah.

Namun kemudian muncul kecurigaan dari pihak Boston Globe, karena seluruh tokoh yang dianggap sangat menarik, dan berasal dari sebuah komunitas yang tertutup, sebagai hanya tokoh rekaan alias fiksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun