Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keprihatinan David Talbot Tentang Rating

20 Februari 2022   16:19 Diperbarui: 26 Februari 2022   00:49 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jutaan orang, yang terberdayakan arus informasi  bebas, lantas menjadi terlibat langsung ikut menciptakan pemerintahan dan peraturan baru untuk kehidupan  politik, sosial, dan ekonomi negara mereka sendiri.

Jadinya, jurnalisme menjadi sangat tidak sederhana, karena tujuan utamanya menjadi penyedia informasi yang dibutuhkan orang supaya bisa hidup bebas dan mengatur diri sendiri.

Maka dibutuhkan setidaknya sepuluh elemen, untuk menjaga idealisme itu tetap utuh.

Kewajiban pertama jurnalisme; adalah pada kebenaran.

Ada cerita unik tentang "kebenaran" yang satu ini. Sun, surat kabar milik Pulitzer punya moto, Akurasi, Akurasi, Akurasi". Tiga kali kata itu menegaskan betapa pentingnya akurasi. Demi meyakinkan pembaca, Pulitzer akhirnya mendirikan Bureau of Accuracy and Fair Play pada 1913 di harian New York World. 

Lantas dalam artikel yang terbit pada 1984 di Columbia Journalism Review, Cassandra Tate menjelaskan bagaimana tim ombudsman pertama World melihat dengan jeli sebuah pola yang aneh. Tiap berita kapal tenggelam selalu disertai cerita seekor kucing yang selamat. 

Ketika dikonfirmasi ternyata hanya disebabkan seorang reporter menjadikan kisah kucing itu sebagai feature, sedangkan reporter lain yang tidak menuliskan tentang kucing di marahi oleh  bosnya. 

Lantas, setiap ada cerita kapal tenggelam, selalu disertai cerita kucing selamat agar dramatis, walaupun tidak semua kapal karam punya kucing di dalamnya, tetapi harus diada-adakan demi publisitas, sebagai bumbu. Sekali lagi kebenaran di kebiri menjadi "pemenuh hasrat" penarik pembaca.

Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada masyarakat.

Tentang yang satu ini. Pada akhir abad ke-20, para pemimpin redaksi di Amerika Serikat berubah menjadi orang bisnis atau pengusaha. Separuh dari mereka melaporkan menghabiskan paling tidak sepertiga waktunya untuk urusan bisnis ketimbang jurnalisme. 

Bonus akhir tahun yang diterima para jurnalis, tidak lagi didasarkan pada kualitas berita, tapi pada pencapaian keuntngan perusahaan. Disatu sisi ini menunjukkan pergeseran pemikiran, terutama tentang kewajiban dan perubahan yang lebih mendasar dalam watak profesi pembawa berita. 

Dengan kata lain, wartawan harus paham bahwa mereka telah direndahkan. Karena Jurnalisme adalah bisnis, dan para redaktur mempunyai tanggungjawab dalam menjaga anggaran dan menarik pelanggan. Jadi untuk siapa sebenarnya jurnalisme ditujukan?.

Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi.

Hiburan dan infotainment adalah dua jalan yang fokusnya pada hal-hal yang menggembirakan hati. Propaganda akan menyeleksi atau mengarang fakta demi kepentingan persuasi dan manipulasi, agar melompat menjadi lebih personal dari apa yang disebut kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun