Apalagi dengan penyesuaian harga gas non subsidi, di akhir tahun akan menyumbang inflasi tahun 2022, yang diperkirakan akan tembus 5%, sebagaimana di rilis Center of Economic and Law Studies.Â
Ibarat "No Way Home", tanpa solusi yang tepat ,maka jangan heran kalau melihat masyarakat dalam situasi dan kondisi paska pandemi, barisan antrian gas melon akan semakin panjang. Bukan tidak mungkin barisan para pengangguran juga sedang menunggu di antrian berikutnya.
Semoga menurunya pandemi dan berkurangnya sekat yang membuat ekonomi lesu, bisa menjadi stimulan membangkitkan ekonmi kelas bawah. Bagaimanapun, jika kelas bawah masih bisa mengais remah-remah pendapatan, setidaknya kita masih bisa bernafas, meski menggunakan "tabung oksigen".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H