Tsunami itu memberi kenangan yang mengerikan, namun juga menakjubkan dengan kehadiran anggota kelurga baru. Dan hingga sekarang putera kedua kami selalu dijuluki "anak tsunami", karena kisahnya lari dari kejaran tsunami, dievakuasi ditempat yang jauh dengan orang tak dikenal dan tinggal di tempat orang yang tidak dikenal pula. Tapi ia lahir sehat .
Kami bersyukur karena dalam catatan ini , kami semuanya selamat, tapi jauh di sebalik itu tidak sedikit sanak keluarga lain kehilangan satu atau dua , bahkan ada yang hilang seluruhnya. Satu-satunya cara mengenang adalah dengan mengirimkan doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H