Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemakmuran Negara Kuncinya Politik-Ekonomi Inklusif

30 September 2019   23:04 Diperbarui: 23 Desember 2021   21:39 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk keluar dari krisis dan menjadi Aceh Hebat, Aceh bisa belajar dari kisah Korea Utara dan Korea Selatan. Mengapa kedua negara yang secara geografis, budaya, iklim sama, namun anehnya secara ekonomi mereka memiliki perbedaan yang mencolok. Korea Selatan masuk dalam kategori negara termakmur didunia, masyarakatnya menghargai  inovasi dan memberikan insentif untuk kreatifitas dan bakat warganya. Sebaliknya Korea Utara dengan pemerintah yang represif dan institusi ekonomi yang buruk, menyebabkan situasi yang tidak berubah menjadi lebih baik.

Realitas tersebut sekali lagi menegaskan bahwa faktor institusi politik dan ekonomi yang kondusif menjadi prasyarat penting  lahirnya kemakmuran dan kesejahteraan. Jauh meninggalkan paradigm lama faktor geografis, dan kondisi budaya menjadi penentu keberhasilan sebuah pemerintah mensejahterakan rakyatnya. Dibutuhkan political will dari para elite di pemerintahan kita, agar momentum Aceh Baru 2020-2025 menjadi sebuah realitas, bukan utopia.

Melalui langkah kebijakan pemerintah yang brilian dengan Aceh Hebat, sesungguhnya keberhasilan ada pada kita semua. Semua berkewajiban menjadikan Aceh Hebat bukan hanya menjadi gincu dan slogan. Tentu dengan keras dan doa yang berketerusan, agar niatan mulia kita diijabah oleh yang Maha Murah dan Bijaksana. Krue Seumangat. [hans-acehdigest 2019].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun