Irsya menambahkan sedikit pukulan, sementara Nito membubuhkan beberapa bar melodi sebagai penguat lagu itu. Jadilah ia lagu yang mampu menjembatani audiens yang buta Pearl Jam dengan jamily yang luar biasa ngelotok. Sama sekali tidak jelek!
Dan karena sore itu panggung utama sudah sah menjadi lokasi pertunjukan musik rock, dimana performer dan audiens menjadi satu kesatuan tak terpisahkan, maka tunduklah MC kepada audiens yang meneriakkan encore.
Tak sia-sia Irsya membawa serta sound engineer-nya sore itu. Pukulan drum-nya terdengar penuh tenaga dan solid ketika membuka encore yang sekaligus merupakan penutup penampilan Perfect Ten di ICE 2009. Got Some!
Nito lincah menyayat gitarnya, mengiringi dentuman bass Ino yang sepanjang pertunjukan lebih memilih diam dan terlihat sedikit murung. Ronny sedikit lebih enerjik di sisi kiri panggung. Irsya, seperti biasa, selalu tersenyum lebar saat memainkan lagu-lagu Pearl Jam. Dan Hasley, seolah memiliki dua pasang paru-paru, masih sanggup pecicilan sembari berteriak lantang: “Got some if you need it! Got some! Carry on! Let’s go!”
Yah, pada akhirnya kita memang tidak punya pilihan selain terus berjalan. Sebagai sebuah upaya untuk menarik audiens yang lebih besar, mengumpulkan lost dogs yang tersebar di penjuru negeri ini, kehadiran PJId di ICE 2009 adalah upaya terbaik yang bisa kita lakukan. Sebagai bagian dari upaya mewujudkan mimpi “Bring Pearl Jam to Indonesia”, ini adalah pilihan terbaik yang tersedia. Saat ini.
Again, everybody carry on, carrying on...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H