Mohon tunggu...
Eko Prabowo
Eko Prabowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

http://wustuk.com\r\n\r\nhttps://soundcloud.com/rakjat-ketjil-music

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musik 2009: PJId on ICE, Shaken not Stirred

30 April 2011   17:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang tengah hari pengunjung semakin ramai. Mini stage di zona musik menampilkan beberapa band dari komunitas The Beatles dan sekumpulan bocah cilik dari komunitas Koes Ploes.

Namun siang itu yang jadi bintang adalah Van Java. Lima anak muda super metal ini dengan gagah berani, dan sangat sukses, membawakan interpretasi mereka terhadap Enter Sandman, Foxy Lady, dan sebuah nomor milik Yngwie Malmsteen, serta beberapa nomor karya sendiri.

Gelegar Enter Sandman membuat sebagian anak motor yang tengah berteduh merapat ke mini stage. Dan Foxy Lady, lengkap dengan duel kedua gitaris mereka di penghujung lagu, membuat audiens yang memenuhi lapangan di depan mini stage ternganga. Tepuk tangan dan encore membahana dari audiens ketika mereka menyelesaikan setlist di siang hari yang luar biasa panas itu.

Matahari telah tergelincir ke Barat ketika saya kembali ke lokasi pameran. Jam setengah lima dan mini stage penuh dengan audiens. Gerimis dan sedikit angin tidak mengganggu keasyikan mereka bernyanyi. Rupanya Bittertone sudah main. Shit!

Berdasarkan keterangan dari warga PJId yang menyaksikan Bittertone secara utuh, mereka memainkan Supersonic, Amongst The Waves, Jeremy, Daughter, Porch, Alive, Given to Fly, Animal, Yellow Ledbetter, dan sebuah lagu karya sendiri.

Saya hanya kebagian Given to Fly, Alive, dan Yellow Ledbetter. Sungguh saya rugi besar tidak sempat menyaksikan mereka memainkan Amongst The Waves yang merupakan kali pertama lagu itu dibawakan oleh warga PJId. Dua jempol untuk Bittertone, terutama di bagian akhir Alive. Kick ass!

Ngomong-ngomong, seharian itu rasanya baru Bittertone saja yang vokalisnya turun ke tengah audiens dan mengajak mereka bernyanyi bersama. Dan setelah beberapa tahun tercebur di komunitas ini, saya tahu pasti bahwa ajakan untuk bernyanyi bersama itu akan disambut hangat. Jika tidak mau dibilang berapi-api.

Hujan sedikit membesar ketika Bittertone menyelesaikan setlist mereka. Langit sudah gelap. Selepas magrib booth dibereskan dan kami pun pulang ke rumah masing-masing. Menyiapkan energi untuk esok hari...

Hari Ke-2

Minggu siang dan matahari seolah ngotot ingin menunjukkan bahwa dialah yang paling panas. Mengalahkan rombongan gadis enerjik berpakaian mini yang tengah bersaing memperebutkan tahta pemandu sorak di panggung Yamaha. Mengalahkan barisan SPG berkaki jenjang yang hilir mudik memasarkan produk. Mengalahkan cewek-cewek gila bola yang manis dan berkeringat.

Booth PJId dikunjungi banyak orang. Mereka bertanya, bertukar cerita, dan membeli merchandise. Ternyata banyak diantaranya adalah lost dogs, jamily yang demikian lama tidak menemukan rumahnya. Dan di booth sederhana itulah mereka berlabuh. Bagaikan pengelana yang nyaris mati kehausan, dan tiba-tiba terdampar di sebuah oase kecil yang menyejukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun