Mohon tunggu...
Eko Prabowo
Eko Prabowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

http://wustuk.com\r\n\r\nhttps://soundcloud.com/rakjat-ketjil-music

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musik 2010: JRL 2010 Hari Ketiga - Into Another Dimension!

1 Mei 2011   00:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:12 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi keamanan bersama, segera setelah Wolfmother melolong undur diri dari panggung, saya melaporkan kehadiran tiga copet jahanam itu ke beberapa polisi muda yang bertugas di sepanjang pagar pembatas. Semoga mereka segera tertangkap dan menerima hukuman yang setimpal.

Bagi saya, usailah JRL 2010...

Mutemath yang langsung menyala di panggung Langit Musik hanyalah bonus. Stryper yang akan menghajar di panggung utama satu jam kemudian juga akan saya tonton sambil lalu, sekedar memenuhi rasa ingin tahu.

Sambil bermalas-malasan di depan panggung utama yang kini terlihat lengang, bersama yang lainnya saya menyaksikan Mutemath dari jauh. Hanya Ikhwan yang semangat menyaksikan mereka dari dekat. Pergilah dia kedalam kerumunan yang tengah asyik bergoyang menikmati suguhan techno-rock, yang ternyata dimainkan dengan mumpuni itu.

Seusai acara, Ikhwan bercerita bahwa Julie Estelle ternyata menonton Mutemath. Sayangnya, dia digandeng Elo. Dan, tak disangka, salah satu keluarga Azhari yang sehat itu pun hadir. Ah, rupanya ini alasan dia begitu semangat merangsek ke depan panggung Langit Musik. Mencari yang mulus-mulus! Dasar Kuda!

Sembari menunggu Stryper, saya mencari makanan. Kali ini bakso dan teh manis panas jadi pilihan. Tak ada lagi minuman cantik. Mari makan dan minum seperti orang biasa saja.

Sebentar lagi pagi. Sebentar lagi Senin, yang artinya kembali ke kantor. Pengalaman membuktikan, hangover dan data survey bukan kombinasi yang baik untuk kesehatan otak saya.

Sepuluh menit sebelum Stryper tampil dan semua berubah.

Audiens yang berdiri di bibir panggung utama sungguh berbeda profilnya dibanding yang saya temui ketika menonton Smashing Pumpkins, Stereophonics, atau Wolfmother. Dimana bedanya? Di umur, gan! Dan, eh, mungkin, sedikit di ukuran perut para prianya...

Satu minggu sebelum JRL, saya lebih buruk dari idiot jika bicara soal Stryper. Dan kini, saat keempat rocker yang sudah berumur itu berdiri di panggung dengan anggun, dengan 4.000-an audiens fanatik mengacungkan kedua tangan di hadapan mereka, tetap saja, saya tidak tahu apa-apa soal mereka!

Adalah drum set mereka yang saya perhatikan. Alih-alih menghadap audiens, tumpukan drum yang sepertinya lebih banyak dari jumlah normal itu menghadap ke samping. Orang di sebelah saya menyeletuk, “Itu sengaja, ngadep kiblat, gan!” Hahaha, ya, dan saya adalah Eddie Vedder

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun