Dimana sumber bahan tambang logam itu dihasilkan? dari Daerah setempat atau peleburan logam itu dari diambil bahan bakunya dari tempat lain? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab oleh riset arkeologi dalam menjelaskan konteks kekinian.Â
Perlu dikaji, bagaimana daya dukung lingkungannya, sehingga ada fenomena peradaban tidak berkembang menjadi kota di masa kini, misalnya? Fenomena kelampauan atau dinamika peradaban masa lampau bisa diproyeksikan untuk kondisi sekarang ini.Â
Jika pernah di suatu masa, katakanlah di masa paleo metalik, ribuan tahun lalu, atau memasuki masa sejarah, ditemukan industri logam.Â
Kita bisa membayangkan, bahwa lokasi itu pada masa lampau mengindikasikan peradaban yang ramai? Mengapa saat ini tidak menunjukkan peradaban pemukiman yang berkembang?Â
Peta kawasan menunjukkan sebagain besar adalah kawasan hutan. Dipilihnya menjadi IKN tentu dengan pertimbangan yang matang soal daya dukung lingkungan dan juga posisi geostrategisnya.Â
Dinamika Masa Lalu dan Kekinian dalam Konteks IKN
Ada beberapa pertimbangan sehingga Kabupaten Panajam Paser dipilih menjadi lokasi ibukota baru. Saya ambilkan contoh yang bisa disimak Tribunnews, sebagaimana di katakan Presiden Jokowi.Â
Pertama, risiko bencana minimal baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longso Kedua, lokasi Kalimantan Timur yang berada di tengah-tengah Indonesia juga menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah.Â
Ketiga, lokasi Kalimantan Timur yang berada di tengah-tengah Indonesia juga menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah. Selain itu dekat dengan wilayah kota lainnya yang sudah berkembang seperti Balikpapan dan Samarinda.Â
Keempat, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap dan juga ketersediaan lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 Hektar.Â
Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian rona awal peradaban di IKN, berdasarkan data sumberdaya arkeologi, diharapkan menjadi salat satu pertimbangan yang mendukung, serta dapat memberikan pembobotan serta pertimbangan ilmiah dari aspek kebudayaannya.Â