Sebagian peneliti BPNB juga ada yang ke Puslit Arkenas. Walaupun di pusat ada sekarang sudah ada Organisasi Riset bidang Sosial humaniora.Â
Namun peneliti BPNB yang memilih bekerja di lembaga riset yang berada pusat, lebih memilih ke Pusat Arkeologi Nasional.Â
Hal ini untuk memudahkan secara administratif proses perpindahannya karena masih sama-sama berasal dari kementerian yang sama yakni Kemendikbud.Â
OR Arkeologi : Harapan dan Penantian
Harapan para peneliti arkeologi di Puslit Arkenas dan seluruh Balar, adalah terbentuknya OR Arkeologi. Ini karena lembaga riset arkeologi adalah lembaga yang sudah sangat mapan.Â
Selain itu juga, ruang lingkup bidang riset yang sangat spesifik serta kelembagaannya yang besar karena memiliki satuan kerja di 10 (sepuluh) daerah provinsi.Â
Lahir sudah sejak zaman kolonial dan menjadi besar sekarang ini dengan adanya Puslit Arkenas dan 10 (sepuluh) Balar yang sudah bekerja puluhan tahun dan sudah banyak hasil riset arkeologi yang dimanfaatkan oleh stakeholder.Â
Di bidang humaniora, lembaga riset arkeologi adalah satu-satunya lembaga riset yang memiliki kantor pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Selain itu, sifatnya yang sangat spesifik, sangat memungkinkan jika berdiri OR Arkeologi.Â
Namun, hingga keluarnya Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), OR Arkeologi belum juga tercantum.Â
Meski demikian, dalam berbagai presentasi BRIN, baru-baru ini sudah mencantumkan OR Arkeologi, menjadi bagian dari Struktur Organisasi BRIN sebagai organisasi riset setingkat eselon I.
Publik masih menunggu kepastian tentang terbentuknya OR Arkeologi secara resmi melalui surat penetapan oleh MenpanRB