Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Suara Asmara dan Angkasa

7 Desember 2021   22:00 Diperbarui: 7 Desember 2021   22:33 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ataukah rasa yang meradang menanti sebuah beranda pertemuan, seperti sekelumit kalimat yang kau selip di antara soreku.

Tadi,pada selembar kartu pos bergambar Taman Tuileries, Engkau menulis dengan lembut,"Monchéri...Kau tahu, Jardindes Tuileries masih menunggumu. Apakah kaupun merindukanku?         

Melukis kembali sederet ingatan yang terus menghangat, dibentang taman Tileries, disaat bintang besar memburu dengan hasrat hangatnya. 

Lalu ingatan photographic membawaku selekas kilatan cahaya diatas langit Minahasa. Sebuah bintang berekor melaju diatas angkasa pantai,tepat kelingking kita saling bertaut dan di mulut.

Kita terucap pelan sebuah janji di atas gundukan pasir putih yang selalu bisu menyaksikan kita berpaut rindu dengan jingga senjamu.

Oh pemilik rinduku,yang kauberikan,seperti sebuah koma,tanpa pasti harus berhenti kapan. 

Bukankah dihadapan patung Monet,juga air mancur taman Tuileries yang berselubung buih.

Kau pernah berkata,"Titik bukanlah sebuah akhir,asmaraku.Titik adalah awal sebuah perjalanan panjang kita."

Perlahan aku mendengarmu berbisik, pelan,"bilakah kau menyewa,satu saja ruang yang hampir tak bernyawa ini, Tuan? Bahkan melihatmu saja,mungkin hanyalah keberuntunganku"

****

Di bawah langit malam Minahasa, Bayu Angkasa, tertunduk begitu mendengar suara batin Kinanti Asmara yang sedang sendiri di bawah langit Perancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun