Baik, yang perlu kita pikirkan sekarang adalah bagaimana membangun lembaga Puslit dan Balar lebih prestisius sebagai lembaga riset di bawah BRIN? Berikut pikiran-pikiran saya sebagai ASN yang sudah puluhan tahun menjadi peneliti di lembaga Balar.Â
Pertama, Melakukan Tracking Record Kinerja PenelitiÂ
Menjadi satu-satunya lembaga riset arkeologi yang berada di bawah BRIN, tentu saja membuat Puslit dan Balar sangat prestisius. Oleh karena itu perlu ada jaminan prestasi, sumberdaya penelitinya.Â
Harus diakui, hingga kini Puslit dan Balar masih banyak peneliti yang minim prestasi,bahkan terkesan menikmati zona nyaman, karena regulasi yang longgar.Â
Masih terdapat peneliti yang sudah dua puluhan tahun menjadi peneliti, namun belum menghasilkan karya tulis yang berkualitas.Â
Kebijakan impassing untuk jabatan peneliti adalah salah satu kebijakan membuat zona nyaman baru. Tentu ini harus dihilangkan, karena membuat peneliti semakin tidak produktif.Â
Sebaliknya, saatnya BRIN perlu melakukan tracking record atas kinerja peneliti. Hasil tracking record akan digunakan untuk menentukan status jabatan peneliti.Â
Misalnya, bagi peneliti yang sudah dua puluh tahun menjadi peneliti, namun masih berpangkat peneliti muda ke bawah, diambil kebijakan untuk menghentikan status jabatan penelitinya.Â
Hal ini karena menunjukkan bahwa peneliti bersangkutan minim hasil karya tulis ilmiah yang dihasilkan selama kiprahnya menjadi peneliti. Hal itu sekaligus menjadi indikasi minimnya prestasi peneliti.Â
Tracking record juga bisa dikembangkan berdasarkan kuantitas dan kualitas karya tulis yang dihasilkan, jenjang akademik dam sebagainya.
Semuanya ditempuh untuk menjamin kualitas organisasi riset di bawah BRIN di masa mendatang.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!