Keberadaannya menandai perkembangan budaya nusantara, sekaligus menjadi ciri karakter dan jatidiri masyarakatnya.
Dalam berbagai riset arkeologi, seringkali dijumpai adanya jejak-jejak makam kuno yang memunjukkan ciri kemultibudayaan nusantara.Â
Lalu, jika ditelusuri berbagai manuskrip kuno, juga tradisi tutur yang turun temurun, informasinya saling berkelindan dengan bukti-bukti artefaktualnya.Â
Perkembangan permukiman multi etnis dengan bukti-bukti yang kuat adanya berbagai tipe dan bentuk makam-makam kuno dalam ruang dan waktu.Â
Kesemuanya itu menjadi bukti adanya kemajemukan, kemultibudayaan yang bertumbuh seiring waktu dan semakin kompleksnya perkembangan zaman.Â
Pada hampir seluruh kota di Nusantara, jejak-jejak pemukiman kuno dan juga makam-makam kunonya bisa dijumpai.
Sejarah membuktikan, kota-kota tua itu menyimpan informasi penting tentang riwayat kemultibudayaan nusantara.Â
Berbagai riset arkeologi, utamanya di wilayah Indonesia timur, yang saya ketahui sebagai seorang peneliti arkeologi, jejak kota tua, pemukiman dan makam-makam kunonya memberi informasi yang kaya dan beragam tentang budaya nusantara yang majemuk.Â
Di Banda Neira, Maluku, dijumpai makam-makam kuno Islam, juga terdapat kerkouf-kerkouf makam Belanda, selain juga makam kuno China.Â
Demikian juga di Kota Ternate dan Tidore.Ternate, adalah sebuah pusat kerajaan Islam, merupakan kota kuno yang cikal bakalnya dibentuk oleh berbagai persentuhan budaya baik lokal, maupun budaya dari para pedagang manca negara.Â
Di Ternate, terdapat Kampung Arab, Kampung Cina, Kampung Jawa, Kampung Makassar yang hingga sekarang masih bertahan keberadaannya.