Berdasarkan data ini, maka sejarah membuktikan, bahwa kehidupan multibudaya sudah tumbuh jauh pada masa awal-awal Keindonesiaan lahir. Pengetahuan sejarah tentang kemultibudayaan ini perlu dirawat dalam rangka tegaknya Keindonesiaan kita.Â
Penelitian Arkeologi: Pemukiman Multietnis dan Kajian Kebhinekaan
Data literatur yang sudah dipaparkan, dapat mengkonfirmasi tentang perkembangan sejarah pemukiman multietnis dan multibudaya yang sudah ada sejak dulu di Bumi Bolaang Mongondow di Semenanjung Minahasa.Â
Data pustaka ini tentu menjadi kajian arkeologi yang penting untuk ditindaklanjuti melalui studi lapangan yang komprehensif dan multidisiplin. Tidak hanya penelitian arkeologi, namun juga sejarah dan antropologi.
Hal ini penting untuk mengungkap jatidiri Indonesia yang multikultur sejak ratusan tahun lalu, pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan primordial.Â
Diperlukan penelitian secara komprehensif dan intensif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian mengenai keragaman suku bangsa.Â
Keragaman budaya yang dihasilkan baik budaya benda (tangible) dan budaya tak benda  (intangible), dan pola pemukiman di Bolaang Mongondow sehingga akan menghasilkan penelitian yang mengangkat isu-isu kebhinekaan.Â
Kajian tentang pemukiman dalam konteks perkembangan sejarah budaya dari masa kerajaan hingga menjadi wilayah swapraja khususnya di wilayah Bolaang Mongondow sangat penting ditelusuri untuk melihat jejak-jejak perkembangan multietnis dan multikultur.Â
Demikian... Salam Kebhinekaan... Salam Multibudaya... Salam Lestari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI