Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kerupuk Legendar: Camilan yang Melegenda dan Popular dalam Narasi Kebudayaan

6 Desember 2020   11:06 Diperbarui: 10 Desember 2020   17:30 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah siklus kehidupan dalam narasi kebudayaan tentang kerupuk legendar, sebagai bahan makanan, yang bagi sebagian orang mungkin hal yang remeh. Namun, dalam narasi kebudayaan, kerupuk legendar adalah sebuah simbol identitas budaya, kearifan lokal masyarakat dalam hubungannya menjaga lingkungan dan siklus kehidupan. 

"Nasi sisa, jangan dibuang, nanti menangis" ungkapan itu ada narasi kebudayaan, kearifan lokal dalam konsep melestarikan lingkungan, juga bentuk penghormatan terhadap alam dan leluhur. 

Jadi, mengolah nasi sisa menjadi kerupuk legendar, adalah narasi sekaligus proses pemuliaan terhadap alam dan lingkungan. Juga tentang pemuliaan terhadap siklus kehidupan.
Demikian.

Salam Budaya... Salam Lestari
Salam Hormat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun