Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lebbing, Budaya Benda Penanda Identitas Masyarakat Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara

14 November 2020   11:32 Diperbarui: 14 November 2020   19:56 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Tim Penelitian Arkeologi Sangihe, Sumber: Balar Sulut

Tidak mungkin memindahkan batu besar seukuran meja sidang atau meja rapat seorang diri. Semuanya bisa dilakukan, jika ada kerjasama dan gotong royong.

Wujud artefaktual, kubur batu ataupun dolmen, sesungguhnya mengungkap dengan jujur, bahwa manusia masa lampau sudah mengenal kerjasama dan gotong royong, lalu terbentuklah organisasi sosial untuk mengaturnya. 

Nilai Penting Pendidikan dan Pengetahuan. Bukti-bukti artefaktual, sumberdaya arkeologi yang ditemukan sekarang ini, mengandung nilai pendidikan dan pengetahuan.

Senja di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara Sumber: Balar Sulut
Senja di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara Sumber: Balar Sulut
Generasi muda, generasi millenial juga generasi Z, diharapkan melek budaya. Memahami peristiwa masa lalu, sebagai pelajaran untuk mendidik dan mencerdaskan. Selanjutnya, mengandung nilai penting pengetahuan, karena sumberdaya arkeologi itu dapat menjawab masalah-masalah bangsa. 

Hal ini, sehingga sebagaimana sering diucapkan oleh Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, bahwa arkeologi diharapkan menjadi solusi dalam pemecahan masalah kebangsaan dan pembangunan nasional. 

Sumberdaya arkeologi, menjembatani pengetahuan masa lalu dan masa kini. Berbagai masalah mentalitas dan jati diri bangsa, juga untuk mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa, arkeologi diharapkan mampu memberikan konstribusi yang optimal. 

Hal kecil dapat saya contohkan, misalnya ketika persoalan-persoalan disintegrasi atau berbagai konflik komunal, arkeologi bisa tampil memberi pencerahan dan pencerdasan, bahwa leluhur sejak dulu mengajarkan harmoni. 

Bukti-bukti arkeologi sangat otentik, mengajarkan tentang kerjasama, persatuan, gotong royong pada masyarakat-masyarakat tradisional. Hal ini menjadi nilai penting yang harus ditumbuhkan bagi generasi saat ini. 

Itulah pentingnya masa depan bangsa, diletakkan pada pondasi masa lalunya, tentang nilai-nilai penting, keutamaan dan keluhuran budaya bangsa.
Demikian.
Salam Budaya... Salam Lestari.
Salam Hormat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun