Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mentalitas, Kunci Membangun Budaya Kerja Efektif di Instansi Pemerintah

8 November 2020   12:48 Diperbarui: 9 November 2020   05:13 2897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama; sikap mental pengabdian kepada masyarakat 
Kita bekerja untuk kepentingan masyarakat, apapun bentuknya. Jadi dari sikap mental demikian, akan tumbuh spirit dan menimbulkan semangat untuk menciptakan kreasi dan inovasi. Sikap mental demikian, menurut saya juga akan menciptakan pola pikir dalam bekerja,yaitu jika ingin dianggap ada, kita harus selalu berpikir inovatif dan kreatif.

Sikap mental ini sama saja dengan ungkapan Descartes yang sangat populer, yaitu cogito ergo sum. Saya berpikir maka saya ada.  Sikap mental demikian, menurut saya membuat kita selalu berusaha menunjukkan kinerja yang terbaik. 

Kedua, sikap mental melayani

Seringkali kepemimpinan yang baik, ditentukan oleh sikap kita untuk senantiasa melayani. Sehingga kunci leadership, adalah juga followership. 

Menjadi pemimpin yang baik, juga adalah menjadi pengikut atau pelayan yang baik. Sikap seperti ini, tidak saja diperuntukkan untuk pimpinan, tapi juga untuk bawahan. 

Dengan sikap mental demikian, kita akan selalu termotivasi menunjukkan dedikasi dan loyalitas yang baik. Sebab kondisi ini sebenarnya melatih kita, atau berproses secara dinamis, menjadi bawahan yang baik akan menumbuhkan sikap mental sebagai pemimpin yang baik,suatu saat kelak. 

Kondisi ini juga akan menciptakan tim kerja yang baik di sebuah instansi pemerintah.Seperti yang saya katakan di awal, bahwa tidak ada pimpinan yang sempurna,begitu juga bawahan.Dengan sikap mental demikian, maka akan tercipta tim work yang bisa saling melengkapi. 

Jika terdapat kelemahan dari seorang pimpinan, bawahan dapat membantu memberi masukan, tidak membiarkan atau justru memanfaatkan kelemahan pimpinan. 

Begitupun sebaliknya, pimpinan dengan sikap mental demikian juga tidak aji mumpung, memaksakan semua pikirannya untuk dijalankan oleh bawahan, bahkan dengan cara melanggar aturan sekalipun. 

Sikap mental demikian, juga akan menciptakan mekanisme saling kontrol yang baik antara pimpinan dan bawahan. Di era keterbukaan saat ini, mekanisme saling kontrol dibutuhkan, untuk mengendalikan roda organisasi berjalan dengan normal dan baik.

Ketiga; sikap mental keterbukaan dan menyadari kelemahan
Sikap mental demikian, dalam menjalankan tugas sebagai ASN, senantiasa akan tergerak dan tergiring untuk selalu membangun kerjasama, komunikasi dan sinergi antar lini. Karena menyadari bahwa tidak ada satupun pekerjaan bisa dilakukan sendiri, maka untuk hasil kinerja terbaik, dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun