Lalu bagaimana membangun mentalitas para pelaksanaannya? Inilah tugas yang memang berat. Pimpinan harus menjadi role model, harus mampu menjadi contoh dan teladan, juga harus menjadi dinamisator dan katalisator. Perubahan yang lebih baik, menjadi tanggungjawab pimpinan untuk mewujudkannya.Â
Meski demikian, budaya kerja yang kolaboratif dan sinergis juga menjadi salah satu praktik baik yang harus dijalankan, sebab tanpa kerjasama, tidak mungkin perubahan itu terwujud.
Dalam hal ini pimpinan membutuhkan pula energi untuk membangun kerjasama di semua lini. Namun, harus dibarengi pula oleh niat baik (good will) semua pihak dalam hal ini seluruh ASN untuk berubah yang lebih baik.Â
Adakalanya pimpinan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit. Di satu sisi harus menerapkan aturan hitam putih, namun satu sisi ada kepentingan lain yang bersifat temporal harus ditempuh untuk mengatasi masalah.Â
Disinilah dibutuhkannya komunikasi para pihak, dalam hal ini seluruh ASN di lingkup kerjanya. Mencari solusi terbaik tanpa melanggar aturan.
Solusi bisa ditemukan, jika mentalitas pelaksana birokrasi aparatur pemerintah berlandaskan kepentingan bersama, juga solusi untuk mencapai kesepahaman agar kinerja memperoleh hasil optimal.Â
Sebaik apapun pimpinan bekerja, tanpa dukungan staf di bawahnya, kinerja yang optimal akan sulit terwujud. Untuk hal ini,mohon ijin tanpa bermaksud mengungkap jati diri, saya ingin menyampaikan pengalaman saya selama dua tahun ini memimpin sebuah instansi satuan kerja di lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Â
Sebagai Kepala Satuan Kerja, unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni unit kerja eselon 3, dibawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, sepertinya saya sudah berusaha sebaik mungkin menerapkan mekanisme birokrasi yang sesuai tuntutan zaman.Â
Memimpin unit kerja bidang penelitian arkeologi, yang mencakup tiga wilayah Provisi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, sepertinya bukan tugas mudah untuk saya. Namun selama dua tahun ini saya berusaha membangun tim work yang baik.Â
Meskipun pada kenyataannya, belum menunjukkan kinerja yang optimal. Sekali lagi, seluruh proses bisnis dan praktik baik dalam sebuah instansi pemerintah, tidak hanya ditentukannya pimpinannya, tetapi juga seluruh staf.Â
Sebagai pimpinan saya sudah berusaha menerapkan manajemen terbuka, membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan staf, membangun tim kerja dan tim building yang seefektif mungkin.Â