Saya tidak keberatan, kalau memang label untuk saya dan tulisan saya diarahkan untuk topik arkeologi. Mungkin setiap penulis diarahkan memiliki spesialisasi. Walaupun dalam dunia bloger tentu saja soal seperti itu tidak mengikat.Â
Kompasiana juga tampak memberi ruang kebebasan para kompasianer untuk menulis topik lain. Tidak selalu harus mengikuti passionnya atau dunia sehari-hari yang digeluti para kompasianer. Yaitu dengan menawarkan Topik Pilihan.Â
Kompasiana sepertinya juga menitipkan pesan untuk para penulis. Apapun yang kita tulis, memang kita paham benar tentang materi yang kita tulis. Sesederhana apapun yang kita tulis, setidaknya kita berusaha mengumpulkan data dan informasi.Â
Tulisan kita merupakan hasil riset kita dalam mengumpulkan informasi. Â Jadi, dengan itu kita bisa berharap tulisan kita punya jiwa dan hidup. Tulisan kita hidup karena ada pesan yang ingin kita sampaikan.
Tetapi juga mendalami. Karena hanya dengan mendalami, kita bisa menghidupkan tulisan kita. Sekali lagi, tulisan yang hidup adalah tulisan yang mengandung pesan, dan tersampaikan. Â
Menurut saya, tulisan yang memberi pesan, artinya juga sarat informasi. Informasi dan pesan itu saling berkelindan, saling terkait. Jadi tulisan yang baik, adalah tulisan yang informatif. Memberi informasi dan pesan kepada pembaca.Â
Tulisan yang memberi pesan, tidak harus terkesan menggurui. Tulisan yang baik berarti juga tulisan yang lebih berkarakter, Â karena ada nilai penting informasi dan pesan yang kita sampaikan.Â
Setiap penulis punya gaya dan tipe masing-masing. Lalu terlihat tipe dan gaya itu dalam bentuk bahasa dalam setiap artikelnya. Namun bagaimanapun tipe dan gaya penulis, bagi saya menulis itu tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dan pesan.Â
Beberapa Topik Pilihan pernah saya tulis. Fenomena Perceraian, Perselingkungan Rekan Kerja, Komunitas, PSBB DKI Jakarta, Waspada Banjir, Make Over Rumah, iPhone Vs Android, Kencan Online dan sebagainya.Â