Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selingkuh di Kantor? No Way, Terapkan Tujuh Sikap Budaya Kerja Ini!

15 September 2020   09:15 Diperbarui: 1 Oktober 2020   20:24 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selingkuh di kantor. Gambaran olahan pribadi via canva. Sumber Foto. https://www.metropolitan.id/

Seremoni itu tampaknya sepele. Tapi coba kita lihat melalui sudut pandang yang lebih serius. Momen perkenalan itu, sebenarnya mau menegaskan, bahwa dalam urusan kantor, ada campur tangan keluarga di belakang itu. 

Istri mendorong suami, sebagai pimpinan atau staf untuk bekerja sebaik mungkin dan jangan macam-macam. Begitu kira-kira sederhananya. Tapi memang itu bisa menjadi sikap dan budaya kerja yang positif. Kalau kita pahami dengan cara positif pula.  Perkenalan tidak hanya pada pimpinan, selanjutnya pimpinan juga ingin mengenal lebih dekat staf dan keluarganya. 

Dalam urusan sikap dan budaya kerja, tradisi itu punya makna yang positif. Artinya kita secara tidak langsung saling mengingatkan, bahwa kita bekerja, ada tanggungjawab keluarga yang kita pikul. 

Keluarga adalah salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam bekerja. Istri dan anak-anak di rumah, adalah motivator terbaik dimanapun. Itulah kenapa, seorang yang sukses di perusahaan atau di kantor, harus sukses dulu membangun keluarga. 

Apalagi kultur di Indonesia. Lihat aja cuplikan Film Pendek "Tilik" ada percakapan disitu, yang intinya, seorang pemimpin di masyarakat, harusnya seorang pemimpin yang sukses memimpin di keluarganya. 

Seorang yang belum pernah berkeluarga, mengurusi dirinya sendiri saja berat, apalagi ngurusin orang. Begitu kira-kira. Eh, maaf kok jadi nyerempet kemana-mana ya. Intinya, budaya kerja yang baik dimulai dari keluarga. 

Tidak hanya berlaku untuk pimpinan, tapi juga untuk semua staf. Makanya sering kali di beberapa instansi, juga perusahaan membuat kegiatan pertemuan keluarga atau family gathering. 

Nah, itu tujuannya seperti yang sudah diulas  di atas. Sederhananyanya seperti itu. Dengan itu dimaksudkan untuk memupuk rasa kekeluargaan yang semakin lekat diantara para staf di instansi-instansi pemerintah ataupun di perusahaan. Dengan itu, saya kira mengurangi atau menhindari terjadinya perselingkuhan di kantor. 

4. Terapkan Jiwa Korsa 

Nah, menyambung poin 2 dan 3, sekarang ini sedang trend kegiatan pembinaan jiwa korsa di instansi-instansi pemerintah. Saya kira di beberapa perusahaan besar juga menerapkan pembinaan jiwa korsa untuk karyawannya. 

Pada mulanya, pembinaan jiwa korsa itu hanya berlaku di kalangan militer, namun trend sekarang, khususnya di instansi-instansi pemerintah sipil, juga menerapkan program jiwa korsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun