Artikel ini saya tulis bukan bermaksud menggurui. Karena saya bukan guru. Juga tidak bermaksud memberi nasehat, saya bukan malaikat atau pemimpin umat.Â
Tapi ini sekadar sebagai pengingat. Untuk saya pribadi. Syukur-syukur kalau saya ingat. Kalau tidak ingat, minimal anda ingat dan bisa mengingatkan saya. Di tulisan saya sebelumnya, saya katakan bahwa ala bisa karena biasa.
Wajar orang selingkuh di kantor. Maksud saya sangat maklum, karena waktu dan ruang sangat memungkinkan. Witing tresno jalaran soko kulino. Kata pepatah Jawa.Â
Dan ini jamak terjadi. Tapi pengalaman saya pribadi, syukurlah saya tidak pernah mengalami yang namanya perselingkuhan di kantor. Semoga tidak ya. Makanya saya tulis artikel ini, untuk mengingatkan saya pribadi dan juga anda.Â
Maksud mengingatkan anda itu, ya supaya kalau saya lupa, anda yang ingat dan mengingatkan saya. Iya to? hehehehe. Baiklah, sebagai pengingat pribadi atau istilah bahasa Inggris yang sering saya baca Self Reminder. Mudah-mudahan saya selalu ingat dan tidak keblinger.Â
Sebenarnya ada banyak sikap yang bisa kita lakukan untuk menghindari perselingkuhan di kantor. Tapi mungkin sifatnya lebih personal, seperti sering-seringlah berkomunikasi dengan keluarga, terutama bagi yang bekerja di luar kota dan jauh dari keluarga.Â
Selain itu sabar dan ikhlas, seperti yang saya tulis sebelumnya di topik yang sama. Tapi itu semua sifatnya personal, kembali ke pribadi kita masing-masing. Â
Menurut saya, secara umum ada beberapa sikap budaya kerja untuk menghindari perselingkuhan di kantor. Mencakup 7 (tujuh) sikap budaya kerja yang bisa anda terapkan, saya sih sudah, setidaknya sampai hari ini.Â
Beberapa sikap budaya kerja yang bisa kita terapkan, menurut saya seperti berikut ini:Â
1. Biasakan kerja tim work bukan partnership