Reduksi atau membuat resume laporan hasil penelitian, adalah salah satu kebiasaan yang saya kerjakan. Bahkan reduksi laporan bisa mendahului laporan penelitian final.
Sesungguhnya secara umum, resume laporan hasil penelitian, itu adalah cikal bakal artikel ilmiah yang akan kita kerjakan, dan segera kita bisa ajukan ke jurnal ilmiah untuk diterbitkan.
Jadi setiap kali kita selesai melakukan penelitian, setidaknya sudah ada tersedia satu bakal calon artikel ilmiah yang akan kita terbitkan. Belum lagi kita bisa kembangkan ide-ide penulisan, berdasarkan ketersediaan data dan topik-topik tertentu, seperti yang saya uraikan sebelumnya di poin satu.
- Memilih topik sederhana dulu, kemudian lanjutkan memilih topik lainnya yang lebih khusus
Untuk permulaan menulis artikel ilmiah perdana berdasarkan hasil penelitian, pilihlah dan tentukanlah topik sederhana dulu atau secara umum yang menggambarkan keseluruhan hasil penelitian dari haril penelitian.Â
Artikel ilmiah yang terbit di jurnal, biasanya hanya 15-20 halaman, oleh karena itu, laporan penelitian yang bisa sampai ratusan halaman jumlah, perlu direduksi.
Jadi reduksi laporan penelitian seperti pada poin 2, adalah upaya untuk menentukan topik penulisan ilmiah yang umum atau yang sederhana dulu, berdasarkan hasil penelitian yang sudah disusun sebelumnya.
Selanjutnya, saat anda mulai submit tulisan anda, di saat bersamaan anda bisa memulai untuk mempelajari kembali laporan penelitian, kemudian menetukan topik-topik khusus lainnya, seperti Topik Pilihan nya Kompasiana....hehehe.
- Mencapture Proposal Penelitian
Mencapture dalam pengertian sederhananya adalah proses menangkap, merekam ataupun memindahkan. Jadi setiap kali kita ingin menulis artikel ilmiah, sebenarnya kita sudah punya bahan dasar tulisan, yaitu proposal penelitian.
Jadi, penulisan ilmiah yang secara umum dihasilkan dari laporan penelitian, sebenarnya sudah tersedia bahan dasarnya atau dalam istilah kuliner, sudah ada bahan adonannya.Â
Setiap kali kita ingin menulis artikel ilmiah, hampir pasti, beberapa bagian dari proposal akan kita ambil, karena gagasan awal penelitian dan penulisan ilmiah itu lahir dari proposal penelitian.
Jika kita sudah punya bahan adonannya, tinggal kita lanjutkan mau jadi makanan apa. Contoh bahan dasar adonan itu misalnya tepung terigu. Jadi ibaratnya, proposal penelitian itu seperti tepung terigu.