Beberapa jam kemudian kedua orangtuanya datang ke rumah barunya. " Eisha kenapa sih kamu ini pindah kok gak bilang sama mama dan papa, bener-bener ya dasar anak yang gak tahu diuntung." Ucap mama dengan nada yang sangat tinggi.Â
" Baru datang aja marahnya kayak gini, kita ini baru ketemu sekarang kan? baru ketemu aja langsung marah langsung emosi. Daripada kayak gini mending mama sama  papa itu gak usah pulang selamanya. Dan Eis gak mau ketemu mama sama papa lagi. " ucap Eis yg langsung masuk ke kamar dan menutup pintunya dengan keras.
" Kenapa dia Edwin kok malah dia yang marah kan harusnya papa dan mama yang marah." Tanya papa yang tak mengerti dengan sikap Eisha. Edwin pun menjelaskan bahwa adik bungsunya ini tidak mau jika orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan melupakan kasih sayang pada anaknya. setelah mendengar penjelasan itu mereka meminta maaf kepada Eisha karena telah terlena dengan pekerjaannya dan melupakan anak bungsunya.
Namun, Eisha tidak bisa dengan mudah memaafkan orang tuanya butuh waktu berminggu-minggu untuk melupakan semua perilaku orang tuanya yang tidak pernah memperdulikan Eisha.
Setelah dibujuk oleh sahabat-sahabatnya, kakak kesayangannya, bibi dan pak Edy akhirnya Eisha memaafkan kesalahan orang tuanya. Akhirnya kini Eisha mendapatkan apa yang telah ia rindukan sejak lama, kini Eisha pun mendapatkan kasih sayang yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H