Mohon tunggu...
wulan dewi
wulan dewi Mohon Tunggu... Guru - Teruslah berkarya

Bersyukurlah karna dengan bersyukur hidup akan lebih mudah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Kecil Si Bungsu

22 Februari 2020   06:08 Diperbarui: 22 Februari 2020   15:19 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.florespos.co.id

Drrrttt..... drrrttt.... Ponsel Eisha pun bergetar karena terdapat panggilan masuk dari kakak yang ia rindukan. " Halo, siapa ini? " Tanya Eisha dengan suara yang terdengar masih tertidur. 

" Heh kamu ini belum bangun juga, padahal disitu sudah pukul 9 kan? " Ucap kakaknya dengan suara yang sedikit keras karena adiknya yang bangun terlambat. 

" Iya iya maaf Eisha bangunnya telat. Ada apa kakak telpon pagi-pagi buta begini ?" Tanya Eisha yg mencoba mengalihkan pembicaraan agar tak dimarahi. 

" Pagi-pagi buta katamu? Sudah daftar kuliah?" Ucap sang kakak dengan sedikit kesal. 

" Kuliah? memangnya siapa yang mau kuliah?" Tanya Eisha yang kebingungan dengan ucapan sang kakak. 

" Astaga Eis, kamu ini ya bener-bener kelewatan. Sekarang juga kamu pergi dari tempat tidur, terus mandi setelah itu kamu berang ke kampus nanti kakak share lokasinya. Kakak tunggu di Universitas Pendidikan Indonesia." Perintah Edwin yang sangat kesal pada adik bungsunya itu.

 " Serius udah mandi langsung ke kampus, gak akan pake baju dulu gitu?" Jawab Eisha  dengan sedikit nyeleneh. " Ya terserahlah." Jawab kakaknya dengan ketus.

Beberapa jam kemudian, Eisha pun tiba di Universitas Pendidikan Indonesia. Eisha dan kakaknya yang baru pulang dari Jepang melakukan pendaftaran di universitas tersebut. Setelah itu mereka pun akhirnya pulang ke rumah barunya. " Edwin kamu sudah pulang ke Indonesia kan?". Suara yang dibenci Eisha terdengar dari telpon. 

" Iya ma Edwin sudah di Indonesia. Memangnya kenapa?" Ucap Edwin.

" Ini mama sama papa pulang tapi kok rumah sepi gak ada orang sama sekali pada kemana kalian?" Ujar ibunya sambil melihat-lihat kedalam. Mendengar hal itu Edwin pun memarahi Eis. 

" Eis, kamu gak kasih tahu alamat rumah ini?". Eis pun menjawab " ngapain juga ngasih tahu, mereka aja gak peduli sama keadaan Eis. Yang mereka peduliin itu hanya urusan kantor aja." Jawab Eis sambil berjalan menuju kamarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun