Mohon tunggu...
Dwi Wulandari
Dwi Wulandari Mohon Tunggu... -

I'm muslim

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Begitu Paranoid Dengan Simbol?

22 April 2013   23:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:46 1774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sama sekali tidak suka dengan Me∞ng. Nasinya pahit dan sering kali saya dapati belum matang, masih berasa beras utuh. Belum lagi lauknya yang sedikit sekali tidak sebanding dengan harganya yang mahal. Parahnya, saya pernah mendapati si Me∞ng sudah basi tapi masih dijual! Dengan segala alasan itu, saya berhak untuk mengatakan bahwa Me∞ng sangat tidak layak untuk dikonsumsi.

Tapi, jika suatu saat saya membuat karya, poster misalnya, saya tidak sengaja menggambar simbol Me∞ng di poster saya itu. Kemudian poster itu disebar ke seluruh penjuru Jogja dan menjadi terkenal. Duh! Pasti saya akan getun sekali.

Pertama, saya dianggap menyukai nasi kucing Me∞ng itu, padahal jelas-jelas saya tidak suka.

Kedua, poster saya jadi media iklan Me∞ng gratis! Wah, enak banget si Me∞ng itu. Dapat media iklan gratis yang berasal dari orang yang sebenarnya tidak suka. Parah!

Ketiga, saya menjerumuskan banyak orang lain karena turut andil mensugesti mereka untuk ikut mencicipi si Me∞ng yang tidak enak itu.

Keempat…

Kelima…

Ah, banyak sekali yang akan membuat saya merasa getun telah menggambar si Me∞ng di poster saya. Itu saja saya tidak sengaja. Lah gimana kalau saya sengaja? Saya sangat tidak suka dengan Me∞ng tapi malah saya dengan sengaja menggambarnya di poster kemudian menyebarkannya! Duh gusti… saya belum segila itu kok!

Saya paham betul dengan apa yang saya gambar. Saya selalu berusaha untuk memahami apa yang saya gambar sebelum membuatnya. Saya berusaha untuk paham, bukan semata-mata karena itu bagus atau hanya ikut-ikutan tanpa tahu maknanya.

Tapi memang begitulah. Kebanyakan dari kita tidak paham, sekedar ikut-ikutan. Kalau dinilai itu ‘cool’, ‘keren’ dan sebagainya, lantas kita latah untuk ikut membuatnya tanpa tahu makna yang ada dibaliknya.

Padahal, bukankah kita sepakat bahwa manusia adalah makhluk simbolik, manusia adalah pencipta dan pemakai simbol. Pemikiran simbolis dan tingkah laku simbolis merupakan ciri yang betul-betul khas manusiawi dan bahwa seluruh kemajuan budaya manusia mendasarkan diri pada kondisi-kondisi itu. (Ernst Cassirer 1987: 4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun