Saat Raja Berburu
Pada saat raja keluar dari istananya, pengumuman akan disebar diseluruh kota dan tiadak ada seorangpun yang diijinkan untuk meninggalkan rumah dalam kondisi apapun. Sang Raja meninggalkan rumah ditemani 2000 -- 3000 prajurit dengan tombak yang disimpan dalam kantong berlapis emas dan perak. Para prajurit ini berbaris di depan, sementara para selir ditempatkan dalam pakaian yang sangat indah.Â
Para permaisuri menaiki gajah yang dihias menggunakan vair. Tiap-tiap permaisuri dan selir diikuti oleh 30 perempuan yang berjalan kaki, berurutan sesuai derajat mereka. Dibelakang mereka barulah sang Raja berkendara bersama Gusti Pate nya. Mereka membawa serta anjing pemburu dan anjing greyhound sedangkan pria lainnya membawa trisula berburu yang bertatahkan dengan indah.Â
Siapapun yang bertemu dengan rombongan di jalan akan dibunuh,kecuali para wanita dan anak dibawah 10 tahun. Hal ini sudah menjadi adat kebiasaan di Jawa. Dan Tome Pires juga mendengar bahwa hal ini juga terjadi di wilayah Tuban dan menyaksikan hal yang sama di Sidayu.
Pria Wajib Bersenjata
Setiap lelaki di Jawa, siapapun itu, baik kaya maupun miskin, harus menyimpan keris, tombak dan perisai di rumahnya. Tidak seorang pria-pun yang berusia antara dua belas tahun, diperkenankan keluar dari pintu rumah tanpa mengenakan keris di ikat pinggangnya. Mereka membawa keris seperti halnya belati dikenakan di Portugal. Harga senjata cukup murah di Jawa dan hal ini sudah menjadi peraturan di negeri ini.
bersambung .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H