Mohon tunggu...
Anin Dita
Anin Dita Mohon Tunggu... Guru - Guru yang agak lupa menulis...

Hidup ini cuma numpang snorkeling... Nikmati Indahnya, telan asinnya, maknai mabuk lautnya...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tana Toraja dan Makassar

16 Mei 2015   04:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:59 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah puas menikmati damai ditengah gugusan karst, kami kembali ke dermaga untuk melanjutkan perjalanan ke situs purbakala Leang-leang.

Leang-leang adalah bahasa Makassar yang artinya gua. Disini kami tidak menemukan gua yang berisi jenazah, seperti di Toraja, tapi gua-gua yang memiliki bukti purbakala berupa gambar di dinding guanya. Diperkirakan pada masa itu gua-gua tersebut setengahnya ada di dalam lautan. Bukti dari dugaan tersebut adalah dengan adanya fosil cangkang kerang yang menyatu dengan batuan gua dan adanya pasir putih yang kita temui di pinggir pantai ada di depan mulut gua. Bila dilihat dari letah Leang-leang dan pantai, cukuplah jauh. Belum lagi batuan karang hitam yang menghampar disepanjang jalan menuju Leang-leang dan semakin banyak di sekitar gua. Menakjubkan saat menyadari bahwa tanah yang saya pijak saat itu adalah lautan dimasa lampau. Setelah satu jam kami berkeliling, kami kembali ke Makassar.

Makan sore menjelang malam di Coto Nusantara depan pelabuhan peti kemas Makassar. Karena terlalu lapar dan enak, lupa untuk mengabadikan apa yang kami makan dalam bentuk foto (he he... ga penting yak?!).

Kami lanjutkan perjalanan kami ke Jln. Somba Opu untuk belanja oleh-oleh. Sempat kaget karena banyak oleh-oleh dari Toraja yang dijual disini dan lebih murah!! Setelah selesai berbelanja, kami check in di hotel yang hanya dibelakang Jln. Somba Opu, Jln. Penghibur, yang tinggal 10 langkah ke pantai Losari. Kami sempatkan jalan-jalan sebentar, makan pisang epe', dan tidur!

Keesokan paginya, tidak terlalu pagi dari 2 hari sebelumnya, dan ini adalah hari terakhir kami di Makassar. Kami check out dari hotel pukul 8:00 pagi, sengaja tidak sarapan di hotel karena masih penasaran dengan Sop Serigala dan Sop Konro!  Kali ini kami punya fotonya! Ha ha! Penerbangan kami pukul 13:30.  Masih banyak waktu untuk sedikit jalan-jalan. Kami ke Fort Rotterdam dan makam Pangeran Diponegoro.

But wait... kami harus sarapan! Sop Serigala! Ngeri sih namanya, tapi sebenarnya rasanya enak! Letaknya di Jln. Serigala. Buka jam 9, kami rela menunggu 30 menit, bahkan sebelum gerobak sopnya datang! Lewat jam 10 pagi, sudah beda cerita, macet dan antre untuk makan disana. Rasanya memang gurih. Seperti coto dengan campuran kelapa parut sangrai dikuahnya, mau daging atau campur jeroan, pakai telor atau tidak, sama enaknya! Hmmmm....

Setelah selesai sarapan, kami ke Fort Rotterdam. Benteng yang dibuat oleh Belanda, masih terawat, dan ada ber-AC! Benteng ini menghadap ke laut. Didalam benteng itu juga terdapat museum La Galigo dan tempat Pangeran Diponegoro ditahan. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang museum ini. Setelah berkeliling di Fort Rotterdam, dan museum La Galigo, kami melanjutkan ke tujuan berikutnya, makam Pangeran Diponegoro.

Tujuan terakhir kami sebelum pulang ke Surabaya adalah makan Sop Konro Karebosi. Karena terdengar wajib bagi kami untuk mencobanya... dan selesailah petualangan kami di Toraja dan Makassar.

Budget details and contact number:


  • Guide keliling Toraja 1 hari : Rp. 400.000.
  • Entrance ticket (Bori', Kambira, Lemo, Londa, Ke'te Kesu) : @Rp. 10.000/orang. Londa ada biaya tambahan guide dan petromax.
  • Mobil L300 (include driver dan bahan bakar) :  Rp. 650.000/hari
  • Sewa perahu di Rammang-rammang: Rp. 250.000/kapal.
    1 kapal bisa diisi 4 orang.

  • Fort Rotterdam (tanpa guide): Sumbangan sukarela.
  • Museum La Galigo : Rp. 5000
  • Guide and car rental contact: Martinus - 082149490708


Selamat berpetualang!

Dita

April 23, 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun