Tak Menyerah
Apa yang menimpa JK Rowling merupakan realita yang kerap dihadapi para penulis pemula. Bahwa bagi mereka yang belum punya nama, sangat sukar untuk menembus industri penerbitan.
Seandainya sejak awal JK Rowling menyatakan kalau dia berada di balik nama pena Robert Galbraith, pasti penerbit akan antri ingin mendapatkan kontrak penerbitan. Tapi karena memilih untuk menutupi, maka dia mendapat perlakuan yang sama seperti halnya penulis pemula lain.
Yang menarik, seperti yang diungkap Rowling kepada followernya di Twitter, beberapa penerbit memberikan jawaban yang lumayan kasar kepadanya. Bahkan, ada penerbit yang “dua kali melewatkan peluang emas”. Penerbit itu dulu menolak menerbitkan Harry Potter, dan kemudian menolak menerbitkan The Cuckoo's Calling karena menganggapnya tidak akan sukses secara komersil.
Untunglah mental Rowling sudah cukup terasah. Dulu, ketika mengirimkan naskah Harry Potter dan ditolak, dia menempelkan surat penolakan itu di dinding dapur sebagai pengingat, juga untuk memotivasi diri supaya tidak menyerah..
Ketika The Cuckoo's Calling ditolak, Rowling tetap menyimpan surat penolakan yang dikirim sejumlah penerbit. Dia juga tidak putus asa. “Saya tidak akan berhenti hingga semua penerbit menolak. Namun memang, terkadang ada rasa takut kalau hal itu akan terjadi,” kata Rowling.
Salah satu kunci yang membuatnya tidak menyerah adalah sikap “nothing to lose” yang membuatnya selalu berani mencoba.
Memberi Motivasi
Pengalaman JK Rowling bisa memberi motivasi bagi penulis pemula, atau siapapun yang mau coba-coba untuk berkiprah di dunia penerbitan. Bahwa kegigihan dan sikap pantang menyerah itu sangat penting.
Bahwa penolakan satu penerbit bukan akhir dunia. Jika ditolak penerbit A, masih ada penerbit B. Jika penerbit B juga menolak, masih ada C. Dan D.