Jika senang membaca, Anda pasti pernah mendengar atau justru menggandrungi serial Harry Potter. Anda juga mungkin tahu tentang perjuangan sang pengarang, JK Rowling dalam upaya menembus dunia penerbitan. Naskah Harry Potter sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan.
Serial Harry Potter sukses besar, menjadi salah satu kisah terlaris di dunia, diangkat ke layar perak, dan membuat nama JK Rowling melambung tinggi. Namun tahukah Anda, pasca-Harry Potter, novel yang dibuat Rowling sempat ditolak sejumlah penerbit?
Setelah Harry Potter, Rowling memutuskan untuk pindah genre. Dia merilis novel berjudul Casual Vacancy, pada 27 September 2012. Novel ini sukses besar, terjual sekitar satu juta copy di seluruh dunia. Kisahnya kemudian diangkat BBC menjadi drama miniseri.
Usai Casual Vacancy, Rowling memutuskan untuk membuat pendekatan yang sama sekali berbeda. Diam-diam dia menulis novel dengan tema detektif. Dia kemudian memilih nama pena Robert Galbraith. Setelah naskahnya rampung, Rowling mengirimkan ke penerbit.
Rowling sengaja merahasiakan fakta bahwa Robert Galbraith merupakan nama samarannya. Kepada penerbit, dia mendeskripsikan Robert Galbraith sebagai “mantan penyidik polisi militer kerajaan yang beralih menjadi detektif swasta.”
Dan apa yang terjadi?
Naskah yang diberi judul The Cuckoo's Calling itu ditolak penerbit. Rowling tidak putus asa. Dia mengirim lagi ke penerbit lain, dan ditolak. Dia terus mengirim hingga akhirnya penerbit bernama Little Brown tertarik dan menerbitkannya.
Sekalipun digarap "penulis pemula”, The Cuckoo's Calling mendapat pujian dari sejumlah pengarang genre misteri, yang tidak tahu kalau nama pengarang yang tercantum hanya nama pena. Media berpengaruh Publishers Weekly dalam ulasannya menyebut Casual Vacancy “a stellar debut", sementara the Library Journal's menyebutnya "the debut of the month".
Val McDermid, yang dikenal sebagai ratunya genre triler psikologi dalam ulasan di Guardian menyebut The Cuckoo’s Calling sebagai "the best of traditional mystery fiction, private-eye pace and the kind of writing that reminds me why I love this genre".
Pujian setinggi langit yang diberikan untuk pengarang pendatang baru merupakan hal yang tidak lumrah di Inggris. Hal ini membuat wartawan Sunday Times penasaran, dan melakukan investigasi. Dan akhirnya terungkap kalau sosok di balik nama Robert Galbraith tak lain JK Rowling.
Begitu fakta ini terungkap, penjualan The Cuckoo's Calling meningkat 4000 persen. Cetakan edisi perdana langsung diburu kolektor dan penggemar fanatik JK Rowling. Terbukanya rahasia ini disesalkan Rowling, yang sempat berharap akan menyimpan rahasia lebih lama.
Tak Menyerah
Apa yang menimpa JK Rowling merupakan realita yang kerap dihadapi para penulis pemula. Bahwa bagi mereka yang belum punya nama, sangat sukar untuk menembus industri penerbitan.
Seandainya sejak awal JK Rowling menyatakan kalau dia berada di balik nama pena Robert Galbraith, pasti penerbit akan antri ingin mendapatkan kontrak penerbitan. Tapi karena memilih untuk menutupi, maka dia mendapat perlakuan yang sama seperti halnya penulis pemula lain.
Yang menarik, seperti yang diungkap Rowling kepada followernya di Twitter, beberapa penerbit memberikan jawaban yang lumayan kasar kepadanya. Bahkan, ada penerbit yang “dua kali melewatkan peluang emas”. Penerbit itu dulu menolak menerbitkan Harry Potter, dan kemudian menolak menerbitkan The Cuckoo's Calling karena menganggapnya tidak akan sukses secara komersil.
Untunglah mental Rowling sudah cukup terasah. Dulu, ketika mengirimkan naskah Harry Potter dan ditolak, dia menempelkan surat penolakan itu di dinding dapur sebagai pengingat, juga untuk memotivasi diri supaya tidak menyerah..
Ketika The Cuckoo's Calling ditolak, Rowling tetap menyimpan surat penolakan yang dikirim sejumlah penerbit. Dia juga tidak putus asa. “Saya tidak akan berhenti hingga semua penerbit menolak. Namun memang, terkadang ada rasa takut kalau hal itu akan terjadi,” kata Rowling.
Salah satu kunci yang membuatnya tidak menyerah adalah sikap “nothing to lose” yang membuatnya selalu berani mencoba.
Memberi Motivasi
Pengalaman JK Rowling bisa memberi motivasi bagi penulis pemula, atau siapapun yang mau coba-coba untuk berkiprah di dunia penerbitan. Bahwa kegigihan dan sikap pantang menyerah itu sangat penting.
Bahwa penolakan satu penerbit bukan akhir dunia. Jika ditolak penerbit A, masih ada penerbit B. Jika penerbit B juga menolak, masih ada C. Dan D.
Jika dulu Rowling menyerah, dunia tak akan pernah mengenal Harry Potter dengan dunia sihirnya yang ajaib. Dunia juga tak akan mengenal sosok Cormoran Strike, detektif swasta yang ahli memecahkan kasus kejahatan.
Jika naskah Anda saat ini ditolak penerbit, ingatlah pada sosok JK Rowling. Salah satu penulis terlaris dunia yang karyanya juga ditolak. Berkali-kali.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H