Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya golput merupakan sebuah ekspresi politik, hak politik warga negara untuk memilih tidak memilih dan itu dilindungi oleh konstitusi atau undang undang. Dan mestinya golongan putih itu kita anggap sebagai bagian dari dinamika politik yang dapat menggambarkan seberapa jauh proses politik yang berlangsung mampu mencerminkan nilai nilai demokrasi dan akuntabilitas.
Ketidakpercayaan terhadap pemerintah
Menurut saya penyebab utama seseorang golput dalam pemilu karena ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Jika memang benar demikian yang benar terjadi apa yang bisa kita lakukan? Apakah kabur dan melarikan diri dari dunia politik? Dan itu diekspresikan dengan golput dalam pemilu?
Politik bukan hanya sekadar mengenai para elite politik yang ribut memperdebat tentang kekuasaan mereka, namun lebih dari itu. Menurut Najwa Shihab dalam salah satu kesempatannya sebagai narasumber di sebuah acara TV swasta, mengatakan bahwa politik merupakan rangkaian kebijakan publik yang berpengaruh di setiap lini kehidupan kita, mulai dari kita lahir hingga pada saat nanti kita mati, tentang Undang-Undang pemakaman, dan lain sebagainya. Maka dapat dibayangkan betapa besar peran politik dalam hidup kita dan kita memilih untuk mengindarinya?
Saya pikir, jika menurut Anda ada sesuatu yang salah dengan sistem pemerintahan yang ada, maka benahilah Jangan lari Salah satu caranya adalah dengan memberikan suara pada saat pemilu dilaksanakan. Dengan memilih secara tidak langsung, kita ikut membenahi sistem pemerintahan yang kotor itu. Dengan menyalurkan suara, kita juga ikut turut serta dalam mempertahankan kesatuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Agar nanti negara kita bisa maju dan berhasil membasmi segala kecurangan yang ada di negara kita ini, menjadikan Indonesia maju di tahun 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H