Dengan adanya pendekatan terpadu ini membantu siswa untuk melihat keterkaitan antara berbagai pengetahuan yang mereka peroleh, sehingga belajar tidak hanya menjadi serangkaian fakta yang terpisah, tetapi sebagai suatu jaringan informasi yang saling terkait. Pembelajaran terpadu mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah dengan cara mengintegrasikan berbagai jenis informasi yang di dapat dan perspektif. (Iqbal Arrosyad & Syafa Kamila, 2023).
Di SD Negeri 2 Bendanpete, pembelajaran terpadu telah diterapkan dalam pengajaran IPS dengan mengintegrasikan topik-topik seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi. Misalnya, ketika membahas tentang sejarah kemerdekaan Indonesia, siswa juga diajak untuk memahami kondisi geografis dan sosial-ekonomi pada masa tersebut. Dengan cara ini, siswa tidak hanya mengetahui fakta-fakta sejarah, tetapi juga memahami konteks yang melingkupinya.
- Landasan Pembelajaran Terpadu
Landasan pembelajaran terpadu mencakup berbagai teori pendidikan yang mendukung integrasi berbagai mata pelajaran dalam satu pengalaman belajar yang kohesif. Salah satu teori yang mendasari pembelajaran terpadu adalah teori konstruktivisme, yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh individu berdasarkan pengalaman mereka. Dalam konteks pembelajaran terpadu, siswa diharapkan untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan aktivitas yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu.
Selain konstruktivisme, teori lain yang mendasari pembelajaran terpadu adalah teori konektivisme, yang menekankan pentingnya koneksi antara berbagai jenis informasi dalam proses belajar. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk melihat dan memahami hubungan antara berbagai topik dan disiplin ilmu, sehingga mereka dapat membangun pengetahuan yang lebih mendalam dan luas.
Di SD Negeri 2 Bendanpete, landasan teori ini diimplementasikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS. Tugas dari guru adalah mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa mengintegrasikan pengetahuan yang mereka peroleh dengan pengalaman nyata serta informasi dari berbagai disiplin ilmu. Misalnya, ketika siswa mempelajari mengenai sistem pemerintahan, siswa juga diajak untuk memahami sejarah, geografi, dan aspek ekonomi yang berkaitan dengan pemerintahan tersebut.
- Teori yang Melandasi Pembelajaran Terpadu
Teori yang melandasi pembelajaran terpadu mencakup berbagai pendekatan pendidikan yang menekankan pentingnya integrasi dan kohesi dalam proses belajar. Salah satu teori utama adalah teori perkembangan kognitif Piaget, yang menyatakan bahwa siswa belajar melalui interaksi dengan lingkungan mereka dan melalui proses konstruksi pengetahuan. Dalam pembelajaran terpadu, siswa diajak untuk berinteraksi dengan berbagai jenis informasi dan aktivitas yang mendorong mereka untuk membangun pengetahuan secara aktif(Marinda, 2020).
Teori perkembangan sosial Vygotsky juga relevan dalam pembelajaran terpadu, karena menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses belajar. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta belajar dari satu sama lain. Pendekatan ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan interaktif, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa.(Suardipa, 2020).
Di SD Negeri 2 Bendanpete, teori-teori ini diterapkan dalam pengajaran IPS dengan merancang kegiatan belajar yang mendorong interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar dan dengan teman-teman mereka. Misalnya, dalam proyek kelompok, siswa diajak untuk mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber untuk menyelesaikan tugas yang kompleks, seperti membuat peta sejarah atau menganalisis dampak sosial dari perubahan lingkungan.
- Hakikat IPS SD
Hakikat IPS di sekolah dasar adalah memberikan pemahaman kepada siswa tentang masyarakat dan lingkungan di sekitar mereka. Mata pelajaran ini mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Tujuan utama IPS adalah untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. Dalam konteks pembelajaran terpadu, IPS dapat diintegrasikan dengan berbagai mata pelajaran lain seperti sains, matematika, dan bahasa. Misalnya, ketika belajar tentang ekonomi, siswa juga dapat mempelajari matematika melalui analisis data ekonomi, atau mempelajari bahasa melalui teks-teks yang berkaitan dengan topik tersebut. Dengan cara ini, siswa dapat melihat keterkaitan antara berbagai jenis pengetahuan dan keterampilan, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan(Teofilus Ardian Hopeman, Nur Hidayah, 2022).
Di SD Negeri 2 Bendanpete, hakikat IPS diimplementasikan dalam pembelajaran terpadu dengan mengintegrasikan topik-topik seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi. Misalnya, ketika belajar tentang sejarah kemerdekaan Indonesia, siswa juga diajak untuk memahami kondisi geografis dan sosial-ekonomi pada masa tersebut. Dengan cara ini, siswa tidak hanya mengetahui fakta-fakta sejarah, tetapi juga memahami konteks yang melingkupinya.
- Tujuan dan Capaian Pembelajaran IPS SD
Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk memahami dan berpartisipasi dalam masyarakat. Capaian pembelajaran IPS mencakup pemahaman tentang berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya, serta keterampilan dalam berpikir kritis, berkomunikasi, dan bekerja sama.