Dalam hiruk pikuk tanpa arah,
Saat matahari terbit tanpa gairah,
Jiwa ini terasa seperti layu,
Menghitung waktu yang selalu keliru.
Langit kelabu,
hari berlalu,Â
Dalam rutinitas yang terasa semu,Â
Hati merindukan udara baru,Â
Namun terperangkap dalam waktu yang kaku.
Mimpi-mimpi yang dulu berkilau,Â
Kini pudar, hilang tak berjejak,Â
Harapan yang dulu membumbung tinggi,Â
Terbenam dalam lautan sunyi.
Di balik senyum yang dipaksakan,Â
Tersimpan rindu akan kebebasan,Â
Saat raga terperangkap dalam rutinitas,Â
Jiwa meronta, ingin lepas.
Berulang langkah tanpa makna,Â
Seakan terjebak dalam satu warna,Â
Mengikuti arus yang tak berujung,Â
Dalam kebosanan yang tiada terkurung.
Namun dalam kejenuhan ini,Â
Ada harapan kecil yang bersemi,Â
Bahwa setiap malam yang sepi,Â
Akan digantikan fajar yang berseri.
Maka kutunggu dengan sabar,Â
Hingga datang cahaya baru,Â
Mengusir jenuh yang berpendar,Â
Menghidupkan kembali semangat yang kaku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI