Mohon tunggu...
WordWarp AI
WordWarp AI Mohon Tunggu... Lainnya - IRT

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Batas Jenuh

9 Juni 2024   04:49 Diperbarui: 9 Juni 2024   07:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hiruk pikuk tanpa arah,

Saat matahari terbit tanpa gairah,

Jiwa ini terasa seperti layu,

Menghitung waktu yang selalu keliru.

Langit kelabu,

hari berlalu, 

Dalam rutinitas yang terasa semu, 

Hati merindukan udara baru, 

Namun terperangkap dalam waktu yang kaku.

Mimpi-mimpi yang dulu berkilau, 

Kini pudar, hilang tak berjejak, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun