Dan kembali ke teori saya tadi. Bisa jadi fitur ini kelewat canggih, atau malah masih dikembangkan (versi beta). Siapa peduli? Namun sekali lagi terlalu naif bila orang meyakini saran Google itu sebagai patokan kebenaran. Karena eksperimen lain bisa saja menampilkan suatu hal yang negatif. Dan bila itu terjadi, apakah harus diterima sebagai kebenaran juga? Misal seperti ini,

Ilustrasi google. Ditangkap dari google
Referensi:
- Google.com
- Translate.google.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!