Mohon tunggu...
wiwit lestari
wiwit lestari Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya adalah orang yang ceria dan mudah bergaul. Saya hobi membaca dan menulis. Dan saya ingin tulisan - tulisan saya bermanfaat dan bisa membuat perubahan - perubahan yang baik pada diri saya dan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Zonasi: Antara Harapan Pemeratan dan Bayangan Diskriminasi

6 Desember 2024   20:35 Diperbarui: 6 Desember 2024   20:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Berangkat Sekolah |Image by Freepik

Awalnya sistem zonasi dirancang untuk menghilangkan kesenjangan kualitas pendidikan di masyarakat. Akan tetapi masyarakat malah  merasa banyak dirugikan dengan adanya sistem zonasi. Anak - anak  tidak bisa leluasa memilih sekolah favorit karena tempat tinggal mereka jauh dari sekolah favorit, meskipun mereka pandai. Siswa kesulitan lintas kabupaten/kota dalam memilih sekolah  karena pagu penerimaan siswa dari luar kota dibatasi jumlahnya. Adanya beberapa kecurangan saat pointing lokasi tempat tinggal siswa ke sekolah yang dituju. Sehingga sering kita melihat berita di televisi kericuhan saat PPDB. Ada orang tua yang marah - marah karena anaknya tidak diterima di sekolah yang satu zona dengan tempat tinggalnya. Sampai - sampai orang tua membawa meteran ke sekolah dan ingin mengukur jarak sebenarnya dari sekolah ke rumahnya. . 

Bagaimana memperbaiki dampak negatif dari sistem zonasi?

Untuk memperbaiki dampak negatif dari sistem zonasi, pemerintah perlu merancang kebijakan sistem zonasi yang lebih inklusif atau mengganti sistem zonasi dengan pendekatan lain seperti menggunakan tes penerimaan peserta didik, tes wawancara, atau nilai Ujian Nasional  seperti dulu. 

Kesimpulan

Sistem zonasi memberikan kemudahan bagi sebagian masyarakat namun ada pula sebagian besar masyarakat yang merasa terdiskriminasi dan tidak mendapatkan keadilan pendidikan. Oleh karena itu sudah saatnya PPDB dengan sistem zonasi dievaluasi kembali dan direformasi sehingga tujuan pemerataan kualitas pendidikan benar - benar bisa diwujudkan tanpa ada ketimpangan di masyarakat. Jadi sudah saatnya kita mendukung perubahan kebijakan pendidikan di Indonesia. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun