Mohon tunggu...
Wiwin
Wiwin Mohon Tunggu... Lainnya - simple

saya seorang ibu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semburan Mentari

16 Maret 2024   14:15 Diperbarui: 16 Maret 2024   14:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kehangatan mentari memeluk langkah kaki yang menapaki pergantian waktu

syukurku masih bertemu mentari yang memberikan senyum 

melihat kebersamaan dalam dekapan hangat keluarga

dan syukurku melihat senja baringkan lelah

kata ini tak mampu menerjemahkan semua suara hati dan kata yang terlintas  dipikiran ini

hanya kata alhamdulliah yang ku lafalkan

rahman dan rohim-Nya

saat mata ini terpejam di kala malam yang sunyi

terasa sepi namun akan memberikan kenikmatan membuang lelah 

namun saat keberadaan diri tak mampu pejamkan mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun