Mohon tunggu...
Wiwin
Wiwin Mohon Tunggu... Lainnya - simple

saya seorang ibu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angan di Awan Gulita

27 Oktober 2023   21:36 Diperbarui: 27 Oktober 2023   21:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jatuh sampai membeku darah lebam,  hanya derai air mata bila mengingat  

Ribuan dusta yang datang dari orang terdekat  lebih dalam menyayatnya 

Awan gelap menggelayut dalam angan 

Saat menjadi manusia lemah yang lain akan bahagia mungkin juga

Tatap lorong jalan itu masih legang 

Mungkin awan gulita saat ini peneduh

untuk menyampaikan keikhlasan 

berjuang ...   

saat diam berbisik 

Bebaskan diri ... bujuk diri ...

tangis kebebasan akan datang mengganti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun