Mohon tunggu...
Wiwin Juliyanti
Wiwin Juliyanti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi S1 Manajemen UNIPMA

Hi! Salam Kenal :)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kasus Riset Operasional: Sistem Antrian di Bioskop CGV Plaza Lawu Madiun

12 September 2024   23:15 Diperbarui: 12 September 2024   23:19 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Observer /dok. pri

 

Dosen Pembimbing   : Wiwin Juliyanti S.E., S.Pd., M.Ak

Lokasi Observasi       : Plaza Lawu Jl. Pahlawan No.47 Lantai 3, Kartoharjo, Kec. Kartoharjo,   Kota Madiun, Jawa Timur 63121

Waktu Observasi       : 24 Juni- 30 Juni 2024

Tim Observer : 1. Nurani Adinda Putri

                                      2. Putri Novianti Ramadhani

                                      3. Syela Seputri Hardindawati

LATAR BELAKANG

Pengelolaan antrian tiket di bioskop sering kali menimbulkan masalah bagi pelanggan, seperti antrian yang panjang dan waktu yang terbuang terutama saat liburan hari besar dan juga weekend. Oleh karena itu, efisiensi waktu pelayanan tiket di bioskop menjadi topik yang menarik untuk amati. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui model antrian yang digunakan dan cara pemesanan tiket secara online yang efektif.

TUJUAN

Menganlisis guna meningkatkan efisiensi waktu pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi waktu tunggu pelanggan, dan meningkatkan keputusan pengelolaan bioskop.

DATA DAN ASUMSI

Jumlah pengunjung /hari: 600 -- 700 orang dihari biasa, 800 -- 900 orang dihari libur

Jumlah studio dan kursi: terdapat 5 studio dengan masing-masing jumlah kursi 128, 128, 150, 160, 160

Jumlah staf yang tersedia: ada 23 kasir tetap dibioskop cgv tersebut, apabila dihari libur/weekend akan menambah staf sejumlah 2 sampai 3 oarang karena jumlah pelanggan pun bertambah

Waktu pelayanan per pelanggan: Rata-rata 3 menit.

Jam operasional bioskop: mulai dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam

Kedatangan pelanggan: Mengikuti distribusi Poisson.

Waktu pelayanan: Mengikuti distribusi eksponensial.

METODOLOGI


    1. Mengumpulkan data historis tentang kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan di lobi tiket.
    2. Observasi langsung selama 7 hari guna mengetahui operational antrian dibioskop
    3. Wawancara dengan staf dan pelanggan untuk memahami tantangan yang dihadapi
    4. Menggunakan model antrian M/M/cM/M/cM/M/c (Poisson untuk kedatangan, Eksponensial untuk pelayanan, dan c server/kasir).

HASIL YANG DIHARAPKAN

  • Waktu Tunggu Rata-rata: Mengurangi waktu tunggu rata-rata dari 5-10 menit menjadi 2-5 menit.
  • Efektivitas dan Efisiensi Pegawai Bioskop : Menambah pegawai disetiap sift kerja, agar tidak terlalu terbebani jika pegawai terlalu sedikit.
  • Kepuasan Pelanggan: Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan survei.

 

SKENARIO HASIL DARI TIM OBSERVER PRODI S1 MANAJEMEN FEB UNIPMA

  • Penambahan Pegawai :
  • Menambah 10 pegawai bioskop (total menjadi 35 pegawai).
  • Hasil observasi menunjukkan pengurangan waktu tunggu rata-rata menjadi 5 menit.
  • Penggunaan Teknologi Otomatisasi:
  • Mengimplementasikan sistem  pembelian tiket nonton online melalui aplikasi CGV dan mencetak tiket sendiri
  • Hasil menunjukkan peningkatan efisiensi dengan waktu tunggu rata-rata menjasi 4 menit.
  • Penyesuaian Shift dan Jadwal tayang:
  • Membagi shift menjadi 3 dengan penambahan pegawai pada jam tanyan film yang sedang viral, weekend dan jam-jam ramai
  • Hasil menunjukkan penurunan waktu tunggu rata-rata menjadi 3 menit.
  • Penambahan kasir :
  • Menambahkan kasir, saat megantri tidak ada terlalu panjang dan lama
  • Hasil menunjukkan penurunan waktu tunggu rata-rata 3 menit

5. Penambahan Lobby Ticket

1  mengurangi antrian

2  membantu mempermudah para Customer untuk bertanya tanya

3  mempersingkat waktu,sehingga lwbih efisien

IMPLEMENTASI DAN REKOMENDASI

  • Berdasarkan hasil simulasi, direkomendasikan untuk menambah 10 pegawai yang terutama bertugas pada kasir dan menjaga pada bagian self ticketing.
  • Mengoptimalkan jadwal shift pegawai untuk menyesuaikan dengan volume orang yang yang datang menonton pada jam-jam ramai.
  • Menggunakan sistem manajemen antrian baru untuk antrian di bioskop.

 

KESIMPULAN

Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan di bioskop CGV madiun, maka dapat di. kesimpulkan bahwa bioskop CGV termasuk kedalam model single chanel yang berarti hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Antrian pada penelitian ini dikatakan kurang  optimal dikarenakan lama pelayanan setiap pengunjung pembelian tiket Bioskop terkadang mmembludak. Hal ini dikarenakan pelayanan pada loket terbilang lama. Sehingga  perlu dilakukan penambahan ataupun  jumlah server pelayanan yang disediakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun