Partai Nasdem mendukung Anies sebagai Cagub DKI Jakarta dan memberi kebebasan kepada mantan calon presiden nomor urut 1 itu untuk menentukan sendiri siapa yang akan jadi pendampingnya (cawagub) di Pilkada DKI Jakarta.
Partai Nasdem tidak mematok harus dengan siapa Anies berpasangan. Partai Nasdem juga tidak menyodorkan kadernya untuk mendampingi Anies Baswedan.
Dukungan Partai Nasdem kepada Anies Baswedan tanpa syarat tersebut bisa jadi menguntungkan PKS. Sebab kalau pun Anies memilih Shohibul Iman sebagai pendampingnya dan karenanya PKB out dari koalisi misalnya, Anies tetap aman bisa maju di Pilgub DKI Jakarta.
Hal itu dikarenakan jumlah kursi atau suara PKS dan Partai Nasdem lebih dari cukup untuk mengusung Anies kendati ditinggal PKB misalnya.
Namun dukungan Partai Nasdem kepada Anies Baswedan tanpa syarat juga bisa jadi menguntungkan PKB. Sebab kalau pun akhirnya Anies memilih kader PKB sebagai pendampingnya dan karenanya PKS out dari koalisi misalnya, Anies juga tetap aman bisa maju di Pilgub DKI Jakarta.
Hal itu dikarenakan jumlah kursi atau suara PKB dan Partai Nasdem masih cukup untuk mengusung Anies kendati ditinggal PKS misalnya.
Tarik ulur pendamping Anies sampai saat ini memang masih dinamis. Bahkan belakangan muncul nama lain yang digadang-gadang akan diusulkan mendampingi Anies. Nama yang dimaksud adalah Zita Anjani, kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang sekaligus juga putri dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
PAN menyatakan siap mendukung Anies sebagai cagub DKI Jakarta dengan syarat Anies mengambil Zita Anjani sebagai cawagubnya.
Dalam hal ini yang menarik terkait pendamping Anies bukanlah "godaan" PAN. Hal yang lebih menarik adalah keinginan PKB dan PKS menyodorkan kadernya sebagai pendamping Anies.
Sebab jika tidak ada titik temu tentang siapa yang akan jadi cawagub Anies, PKS dan PKB bisa pecah kongsi di Pilkada DKI.
Seperti sedikit disampaikan di atas, jika Anies mengambil Shohibul Iman sebagai cawagubnya dan PKB tetap tidak setuju, ada kemungkinan PKB keluar dari koalisi dan mencari partai lain sebagai teman koalisi baru.