Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah resmi dicalonkan sebagai capres (calon presiden) Partai Nasdem pada Senin siang tanggal 3 Oktober 2022 lalu. Adapun penentuan calon wakil presiden (cawapres) diserahkan kepada Anies Baswedan sendiri.
Artinya Anies Baswedan diberi mandat memilih siapa saja untuk mendampinginya sebagai cawapres. Tapi tentu saja dengan kalkulasi yang terukur dan disepakati parpol (partai politik) koalisi.
Anies Baswedan sendiri telah menentukan tiga kriteria bagi calon pasangannya. Pertama, memberikan kontribusi dalam kemenangan. Kedua, membantu memperkuat koalisi, stabilitas koalisi. Ketiga, bisa membantu pemerintahan yang efektif.
Ada beberapa nama yang telah muncul dan digadang-gadang berpotensi akan menjadi pasangan Anies Baswedan. Nama-nama yang paling santer disebut-sebut akan cocok jadi calon pasangan Anies Baswedan antara lain Ketua Umum Partai Demokrat, yakhni AHY alias Agus Harimurti Yudhoyono. Â
Kemudian ada juga nama Wakil Ketua Majelis Syura PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang juga mantan Gubernur Jawa Barat dua periode, Ahmad Heryawan alias Aher. Aher disodorkan oleh PKS sebagai cawapres karena dinilai berpengalaman di pemerintahan. Â
Selanjutnya ada nama mantan Menteri Sosial RI dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah dinilai cocok mendampingi Anies karena memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki bakal cawapres lainnya.
Selain itu ada nama Panglima TNI Andika Perkasa dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Bahkan sempat muncul nama Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Luhut Binsar Panjaitan dan Puan Maharani sebagai calon pasangan Anies Baswedan.
Namun sampai saat ini Anies belum menentukan siapa yang akan dijadikan pasangannya dalam Pilpres (Pemilihan Umum Presiden) 2024 nanti. Sebab banyak hal yang harus dipikirkan dan diperhitungkan oleh Anies. Salah menentukan pasangan bisa fatal akibatnya.
Tidak mudah bagi Anies untuk menentukan pasangannya. Selain harus cocok dengan kriteria cawapres yang dibuatnya, juga harus sesuai atau disepakati oleh parpol koalisi.
Seandainya Anies memilih Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebagai pasangannya, mungkin bagus karena memiliki banyak chmeistry seperti dikatakan oleh para petinggi Partai Demokrat sendiri. Namun apakah AHY akan disepakati atau tidak oleh (calon) parpol koalisi lainnya, yakni PKS?