Lailatul qadar harus "dijemput", bukan ditunggu. Cara menjemputnya adalah dengan cara beribadah, mendekatkan diri kepada-Nya, disertai dengan bertaubat, yakni menyadari segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan.
Hal tersebut jika dilakukan dengan penuh kesadaran, ikhlas, dan berkesinambungan, akan berbekas dalam jiwa. Sehingga hal itu kemudian akan menimbulkan kedamaian dan ketentraman.
Amalan-amalan yang bisa dilakukan ketika "menjemput" lailatul qadar antara lain i'tikaf (berdiam diri di masjid), berzikir, berdo'a, tadarrus Al-Qur'an, dan lain-lain.
Ada pun bacaan do'a khusus pada saat itu adalah do'a "sapu jagat", yakni "robbanaa aatina fiddun-ya hasanah wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzabannaar". Namun bisa juga "Allohumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI