Hal yang mungkin menjadi pertanyaan banyak orang adalah, bagaimana "bentuk" atau "wujud" dari lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu seperti apa? Apakah ada tanda-tanda fisik yang bisa dikenali ketika ada lailatul qadar?
Lailatul qadar termasuk sesuatu yang ghaib. Tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui "bentuk" atau "wujud" dari lailatul qadar.
Lantas bagaimana umat Islam bisa meraih lailatul qadar, sementara lailatul qadar sendiri tidak bisa diketahui "bentuk" atau "wujud"nya? Dalam hal ini ada "clue" dari para ulama yang bisa dijadikan referensi.
Ada pendapat ulama yang menyatakan bahwa turunnya lailatul qadar itu pada tanggal 17 Ramadan. Hal itu berdasarkan QS. Al-Qadr yang menyatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada malam lailatul qadar. Â Ayat Al-Qur'an pertama sendiri memang diturunkan pada tanggal 17 Ramadan.
Ada pendapat ulama lain yang menyatakan bahwa turunnya lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Artinya dari mulai tanggal 20 Ramadan ke atas.
Hal itu berdasarkan hadits dari Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. "Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan".
Selanjutnya ada pendapat ulama yang menyatakan bahwa turunnya lailatul qadar itu terjadi pada malam ke-27 di bulan Ramadan. Hal itu berdasarkan salah satu hadits Nabi saw. yang diriwayatkan Imam Muslim. Disebutkan bahwa Ubay bin Ka'ab pernah berkata tentang lailatul qadar.
"Demi Allah, saya benar-benar mengetahuinya", kata Ka'ab. "Dia adalah suatu malam yang saat itu Rasulullah saw memerintahkan kami untuk mengerjakan shalat padanya. Tepatnya malam itu adalah malam ke-27."
Selain itu ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa lailatul qadar jatuh pada malam kesembilan, malam ketujuh, dan malam kelima (Bulan Ramadan). Ada yang menyebut jatuh pada tanggal 21 Ramadan. Ada yang menyebut pada tujuh hari terakhir di bulan Ramadan, dan sebagainya.
Apa yang disampaikan para ulama itu sifatnya ijtihad. Artinya tidak bersifat pasti. Mungkin benar tapi bisa juga salah.
Waktu turunnya lailatul qadar "disembunyikan" mengandung hikmah agar umat Islam senantiasa semangat beribadah, taat dan tunduk patuh kepada-Nya, dan tidak melakukan kemaksiatan. Lailatul qadar adalah salah satu rahasia Ilahi sebagaimana kematian atau hari kiamat.