Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres 2024, Pertarungan antara Menteri dengan Kepala Daerah?

13 November 2021   20:22 Diperbarui: 13 November 2021   20:33 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil? Keduanya memang memiliki elektabilitas tinggi. Namun sayang mereka tidak memiliki kendaraan politik sebagai syarat formal maju menjadi capres.

Elektabilitas dan daya tarik Anies Baswedan cukup besar. Seperti halnya Ganjar Pranowo, bisa saja Anies Baswedan diusung oleh partai politik yang kebetulan belum memiliki capres. PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sangat  mungkin mengusung Anies.

Jika sendirian, jelas suara PKS tidak cukup besar. Ada kemungkinan PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat. Kompensasinya Ketua Umum Partai Demokrat menjadi cawapres Anies.

Berkoalisi degan Partai Demokrat saja belum cukup untuk PKS mengusung Anies. Selain berkoalisi dengan Partai Demokrat, PKS juga harus mencari teman koalisi lain untuk mencukupkan syarat Presidential Treshold 20 persen. Bisa saja PKS menggaet PAN (Partai Amanat Nasional) atau Partai Nasdem.

Sekarang tinggal Ridwan Kamil. Diantara keempat tokoh yang memiliki elektabilitas cukup tinggi, Ridwan Kamil mungkin tokoh yang paling susah mendapatkan kendaraan politik. Kecuali siap menjadi cawapres, mungkin Ridwan Kamil bisa digaet Partai Golkar untuk diduetkan dengan Airlangga Hartarto misalnya.

Seperti telah disebutkan, bahwa selain Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil masih banyak tokoh lain yang berpeluang maju sebagai capres atau cawapres. Kendala terbesar mereka untuk maju sebagai capres adalah kendaraan politik.  

Artinya kendati memiliki elektabilitas tinggi tapi jika tidak ada partai politik yang mengusung, mereka tidak akan bisa maju menjadi capres. Kecuali jika Mahkamah Konstitusi membatalkan batasan Presidential Treshold dan mengubahnya menjadi 0 persen, mereka tentu bisa maju sebagai capres atau cawapres.

Di Pilpres 2024 nanti nampaknya tidak akan banyak pasangan capres/cawapres. Diperkirakan hanya akan ada dua atau tiga pasang capres/cawapres saja.

Mungkin hanya ada capres Prabowo dan pasangannya, Anies Baswedan dan pasangannya, dan Ganjar Pranowo dan pasangannya. Kalau perkiraan itu terbukti, maka pertarungan pasangan capres akan terjadi antara menteri dan kepala daerah. Prabowo adalah menteri, sementara itu Anies dan Ganjar adalah kepala daerah. 

Menarik  untuk ditunggu, apakah perkiraan itu akan terbukti? Kita tungggu saja di Pilpres 2024 nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun