Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Desy Ratnasari Salah Satu Jagoan PAN di Pilkada DKI Jakarta 2024

20 Februari 2021   15:48 Diperbarui: 20 Februari 2021   15:50 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desy Ratnasari, salah satu nama yang dijagokan PAN di Pilkada DKI Jakarta 2024 (kompas.com)

Partai Amanat Nasional (PAN), sebagaimana halnya partai politik lain mulai menggadang-gadang beberapa nama yang akan mereka jadikan sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada tahun 2024 nanti. Paling tidak ada lima nama yang sudah disebut secara eksplisit oleh PAN.

Lima nama tersebut seperti disampaikan oleh Ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PAN Saleh Partonan Daulay adalah Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PAN DKI Jakarta Eko Patrio, Ketua DPW PAN Jawa Barat Desy Ratnasari, dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani. Selain itu ada nama Wali Kota Bogor dan mantan Walikota Palu Sigit Purnomo Said atau yang lebih dikenal dengan nama Pasha Ungu.

Sebelumnya beberapa partai politik lain juga telah melakukan hal yang sama. Beberapa waktu yang lalu PKB (Partai Kebangkitan  Bangsa) menyebut nama artis Raffi Ahmad dan Agnez Mo sebagai jagoan mereka yang akan mereka usung sebagai calon gubernur DKI Jakarta. PPP (Partai Persatuan Pembangunan) juga tidak mau ketinggalan, menyebut nama artis Muhammad Ibrahim atau yang populer dengan  nama Baim Wong sebagai jagoan mereka di Pilkada DKI jakarta nanti.

Belakangan Partai Demokrat juga menyebut beberapa nama sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar tiga tahun mendatang itu. Ada 9 nama yang dipublikasikan oleh Partai  Demokrat. Mereka adalah Santoso (Ketua DPD Demokrat DKI), Hinca Panjaitan (Komisi III DPR RI), Didik Mukri (Komisi III DPR RI), Dede Yusuf (Komisi X DPR RI), Anwar Hafid (Komisi II DPR RI), Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur, Rido Fricardo (Mantan Gubernur Lampung), Iti Jayabaya (Bupati Lebak), dan terakhir Cellica Nurrachadiana (Bupati Karawang).

Sementara partai politik lain yang memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta belum terdengar secara resmi mempublikasikan nama jagoan mereka sebagai calon gubernur DKI Jakarta. PDI perjuangan memang santer dikabarkan akan mendorong Tri Rsimaharini (Risma) sebagai jagoan di Pilkada DKI Jakarta, tapi sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari mereka.

Begitu pula dengan Partai Gerindra, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), Partai Nasdem, Partai Golkar, dan PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Mereka belum resmi mempublikasikan atau menyebut nama sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024 mendatang. Mereka mungkin memiliki pertimbangan dan perhitungan tersendiri, sehingga tidak mempublikasikan atau menyebut nama jagoan mereka di Pilkada DKI jauh-jauh hari.

Menilik nama-nama yang disebut sebagai calon gubernur oleh beberapa partai politik di atas, ada hal yang cukup menarik. Di antara nama-nama itu terselip cukup banyak nama artis. Bahkan PKB dan PPP pure menyodorkan nama artis, tidak ada satu pun nama politisi.

Berbeda halnya dengan PAN. Walau pun di sana ada banyak nama artis yang disodorkan sebagai calon gubernur, tapi mereka sudah bukan murni artis lagi. Eko Patrio, Pasha Ungu, dan Desy Ratnasari betul ketiganya adalah artis, tapi ketiganya sudah lama berkecimpung dalam dunia politik.

Sejatinya tak ada yang salah dengan artis. Selama mereka memiliki kemampuan tentu tidak masalah. Bahkan bisa jadi tidak sedikit dari banyak artis yang terjun ke dunia politik, memiliki kualitas di atas rata-rata dari politisi murni itu sendiri.

Justru dalam hal tertentu artis memiliki sesuatu yang tidak dimiliki politisi. Dalam hal ini artis memiliki modal sosial yang cukup besar, yaitu popularitas. Sedangkan popularitas merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah kontestasi yang melibatkan pilihan publik.

Modal popularitas inilah yang mungkin dijadikan salah satu alasan oleh partai politik mengusung artis dalam sebuah kontestasi seperti pemilihan kepala daerah. Artis dijadikan sebagai vote-getter. Walau pun bukan jaminan pula jika modal popularitas artis serta merta akan membuat publik memilih mereka. 

Desy Ratnasari Calon Gubernur Yang Cukup Potensial

Kembali kepada nama-nama yang dipublikasikan oleh PAN. Salah satunya ada nama Desy Ratnasari.

Bagi banyak orang, nama Desy Ratnasari tentu bukanlah nama yang asing. Ketua DPW PAN Jawa Barat dan anggota DPR RI Fraksi PAN itu dulu adalah artis yang sangat populer. Selain sebagai penyanyi, ia juga merupakan pemain film dan juga pemain sinetron.

Lagu "Tenda Biru" adalah salah satu lagu hits Desy Ratnasari yang melegenda. Sedangkan film yang pernah dibintangi oleh Desy Ratnasari, yang mungkin masih  diingat banyak orang adalah "Blok M" (1990), "Joe Turun ke Desa" (1990), "Olga dan Sepatu Roda" (1992), atau "Si Kabayan Cari Jodoh" (1994).

Desy Ratnasari juga dikenal sebagai artis yang smart. Hal itu bisa dilihat dari gaya bicara dan dari kelugasan juga kepiawaiannya dalam memilih kosa kata ketika berbicara.

Pengalaman Desy Ratnasari dalam dunia politik sudah cukup matang. Ia mulai terjun ke dunia politik melalui PAN sekira tujuh tahun yang lalu. Kariernya dalam dunia politik pun cukup moncer.

Periode 2014-2019 Desy Ratnasari terpilih menjadi anggota DPR RI dari PAN. Kemudian pada pemilu berikutnya ia maju kembali mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif dari partai politik yang sama dan kembali terpilih untuk periode 2019-2024. Selain itu Desy Ratnasari juga tercatat sebagai salah seorang Ketua DPP PAN dan sekarang menjadi Ketua DPW PAN Jawa Barat.

Oleh karena itu jika Desy Ratnasari benar-benar didorong oleh PAN maju menjadi salah seorang calon gubernur atau calon wakil gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024, peluang Desy Ratnasari untuk menang cukup terbuka. Apalagi jika "tandem" Desy Ratnasari juga bisa menjadi vote-getter.

Akan tetapi sebelum bersaing di Pilkada DKI Jakarta 2024, Desy Ratnasari tentu harus mampu bersaing dulu dengan nama-nama calon gubernur lainnya di internal PAN. Desy Ratnasari harus bisa mengalahkan Bima Arya, Eko Patrio, Pasha Ungu, dan Zita Anjani.

Tidak menutup kemungkinan pula dalam perkembangan selanjutnya PAN akan memasukan nama lain di luar nama-nama di atas. Bukan mustahil jika "putra daerah" DKI Jakarta sendiri, Abraham Lunggana alias Haji Lulung akan meramaikan bursa calon gubernur di internal PAN.

Nama Haji Lulung bukanlah nama sembarangan. Politikus yang "hijrah" dari PPP itu memiliki basis massa yang kuat di DKI Jakarta. Salah satu bukti hal itu, PAN saat ini memiliki wakil 2 kursi di DPR RI dari Dapil Jakarta. Padahal sebelum Haji Lulung bergabung, PAN tidak memiliki satu pun wakil di Senayan dari Dapil Jakarta.

Selain itu kursi PAN di DPRD DKI Jakarta pun naik signifikan. Periode lalu PAN hanya memiliki 2 kursi saja di DPRD DKI Jakarta. Tapi kini PAN memiliki kursi cukup banyak, yakni 9 kursi. Hal itu terjadi setelah Haji Lulung bergabung dengan PAN.

Kalau bukan faktor Haji Lulung sulit mencari argumentasi lain, faktor apa yang menyebabkan suara PAN di DKI Jakarta melonjak tajam. Masa iya sekedar faktor kebetulan semata.

Dalam hal ini Belanda masih jauh, eh Pilkada masih jauh. Partai politik mana pun termasuk PAN masih sangat mungkin mengotak-atik jagoannya masing-masing yang akan didorong menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta tiga tahun mendatang. Semua masih  mungkin berubah.

Hanya saja seandainya pun PAN tetap mengusung teteh Desy Ratnasari, saya pikir bukan pilihan yang keliru. Desy Ratnasari adalah calon yang cukup mumpuni untuk dihadapkan dengan calon gubernur dari partai politik lain. Secara kualitas, teteh Desy Ratnasari yakin tidak akan malu-maluin.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun