Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Era Tsunami Informasi, Critical Thinking jadi Solusi dari Sesat Pikir

28 November 2024   11:17 Diperbarui: 28 November 2024   11:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Critical thinking (Freepik)

Indonesia Emas 2045 dimulai dari menjadikan diri sendiri paling kompeten yang dilandasi dengan berpikir kritis dan logis, tanpa meninggalkan empati. 


Referensi

  1. American Philosophical Association. (1990). Critical Thinking: A Statement of Expert Consensus for Purposes of Educational Assessment and Instruction.

  2. Paul, R., & Elder, L. (2014). Critical Thinking: Tools for Taking Charge of Your Professional and Personal Life. Pearson.

  3. Browne, M. N., & Keeley, S. M. (2018). Asking the Right Questions: A Guide to Critical Thinking. Pearson.

  4. https://www.cnbcindonesia.com/research/20240131161319-128-510569/skor-matematika-membaca-pelajar-ri-salah-satu-terendah-di-dunia

  5. https://news.detik.com/kolom/d-7575870/perhatian-kita-yang-tercuri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun